MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Kasus pelecehan seksual oleh oknum satpam terhadap mahasiswi Universitas Islam Makassar (UIM) kini ditanggapi pihak rektorat.
Informasi yang belum jelas terkait Kronologi kejadian mendorong edunews.id untuk meminta penjelasan langsung dari pihak kampus.
Ditemui di Wisma Kalla, Jl Doktor Ratulangi, Wakil Rektor (WR) III Bidang Kemahasiswaan UIM, Nurdin Tajry pun membeberkan kronologi kasus tersebut kepada edunews.id.
Pertama saat kejadian, mahasiswi yang hendak masuk ke kampus melalui gerbang utama, diberhentikan oleh pelaku.
“Di pintu masuk itu dia katanya cubit ,mungkin dia gemes atau apa, satpam ini kan belum berkeluarga juga, perempuan tidak terima dia sampaikan ke temannya yang sekampung dengan dia (Alif korban penikaman),” jelasnya kepada edunews.id, Rabu (9/5/2023) pagi tadi.
Kedua, mendengar pengakuan mahasiswi tersebut, Alif yang merupakan junior dari korban pelecehan seksual pergi menemui pelaku.
“Akhirnya si korban yang ditikam dia pergi temui Sudirman (pelaku), dia bilang ke Sudirman, kau perjelas dulu dengan teman-teman di dalam kampus, bahwa kenapa mesti si perempuan ini keberatan, kau katanya sentuh atau apa,” sambung Nurdin.
Ketiga, setelah itu, pelaku tersebut masuk menemui mahasiswi tadi dan terjadi cekcok diantara keduanya.
“Kemudian Sudirman masuk, dia bertemu si perempuan dan adu mulutlah dengan si perempuan itu,” tambahnya.
“Si Alif korban penikaman ini bilang ke satpam jangan kasar dengan perempuan, apalagi bapak ini security,” jelas Nurdin.
Sudirman pun tidak terima dengan perkataan Alif sehingga mencabut badiknya dan menikam Alif.
“Dan Sudirman tidak terima, maka dia cabut badiknya, dia tikam, dan si Alif ini tangkis dan ujung badik sobek bagian dadanya, kalau dia tusuk masuk itu (ke dada), mati itu Alif,” ungkapnya.
