MAKASSAR, EDUNEWS.ID – UMI (Universitas Muslim Indonesia) yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar, Sulsel, dewasa ini sedang kisruh imbas dualisme Rektor.
Teranyar, ke duanya dikabarkan sama-sama kukuh mengakui diri sebagai Rektor UMI, baik Basri Modding maupun Sufirman Rahman.
Bahkan ke duanya juga telah menyebarkan surat edaran mengenai kegiatan administrasi dan akademik di lingkup UMI.
Surat edaran yang dikeluarkan oleh Basri Modding, pada Selasa (10/10/2023), mengimbau mahasiswa untuk libur terhitung mulai Rabu (11/10/2023) kemarin hingga waktu yang tak ditentukan.
“Maka dengan ini disampaikan kepada civitas akademika UMI bahwa kegiatan administrasi dan akademik DILIBURKAN mulai hari Rabu, 11 Oktober 2023 sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” tulis surat edaran dan ditandatangani Basri Modding yang mengaku sebagai Rektor yang sah.
Sedangkan Sufirman Rahman mengeluarkan surat edaran di hari yang sama, Selasa (10/10/2023), dengan imbauan bahwa kegiatan perkuliahan tetap berlangsung.
“Maka disampaikan kepada seluruh Civitas Akademika UMI bahwa segala kegiatan administrasi dan akademik, pelayanan perkuliahan serta pelayanan apapun pada semua unit TETAP BERLANGSUNG seperti biasa,” jelas surat edaran dan ditandatangani Sufirman Rahman yang mengaku sebagai Plt. Rektor.
Basri Modding yang sebelumnya adalah Rektor Periode 2022-2026 kini telah diberhentikan sementara oleh Yayasan Wakaf UMI. Imbas pemberhentian sementara tersebut, Yayasan Wakaf UMI menunjuk Sufirman Rahman sebagai Rektor baru.
Diketahui, Basri Modding terhitung menjabat hanya selama satu tahun tiga bulan di periode ke duanya ini. Pada Selasa (10/10/2023) kemarin, Yayasan Wakaf UMI resmi melantik Sufirman Rahman sebagai Rektor baru.
