EDUNEWS

Suksesi Pilrek Unhas, Berikut Harapan Ketua Forum Mahasiswa Pascasarjana Unhas 2002-2004

Djusman AR

MAKASSAR,  EDUNEWS.ID- Tahapan pemilihan Rektor Unhas Periode 2022 – 2026 telah berlangsung. Periode pendaftaran Bakal Calon Rektor dibuka sejak tanggal 2 Agustus lalu dan akan berlangsung hingga 27 Agustus 2021 mendatang.

Hingga saat ini, Selasa (17/8/2021) beberapa nama yang sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon rektor seperti Prof dr Armin Arsyad  tercatat pendaftar pertama yang juga saat ini menjabat  Dekan FISIP Unhas, lalu disusul Prof Budu yang juga penjabat Dekan Fakultas Kedokteran Unhas.

Kemudian Prof dr Abdul Kadir diketahui menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, lalu Prof Farida yang saat ini menjabat Dekan Fakultas Hukum Unhas.

Menurut informasi yang dihimpun edunews.id, masih ada beberapa nama yang akan mendaftar diantaranya Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Jamaluddin Jompa bakal mendaftar sebagai Calon Rektor Unhas, Rabu 18 Agustus  2021.

Selanjutnya Prof Dr Indrianty Sudirman yang akan mendaftar pada Kamis 19 Agustus. Prof Indrianty saat ini menjabat sebagai Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas.

Juga ada nama Prof Sumbangan Baja yang akan melakukan pendaftaran pada pukul 09.00 pagi Jumat 20 Agustus 2021. Prof Sumbangan Baja saat ini menjabat Wakil Rektor 2 Unhas.

Berbagai pihak pun menyampaikan harapannya terkait dengan suksesi Pilrek agar bisa berjalan dengan lancar dan melahirkan sosok rektor yang ideal.

Ketua Forum Mahasiswa Pascasarjana (Macasar) Unhas 2002-2004, Djusman AR saat dimintai tanggapannya terkait suksesi pilrek unhas menyampaikan kriteria yang layak dan ideal menjadi Rektor di Unhas.

“Seorang Rektor harus visioner, tegas, dan memahami kondisi dan kebutuhan  Unhas, dapat lebih transparan dan akuntabel dalam hal pengelolaan keuangan, terutama terbuka pada mahasiswa,” ujar Djusman, Selasa (17/8/2021).

Selanjutnya, Kata Djusman hal yang mesti dimiliki seorang rektor adalah ia yang paham visi dan misi Unhas.

“Ketika ia paham, ia akan tahu program kerjanya seperti apa. Misalnya Unhas ingin bersaing di kancah internasional, itu tidak akan dapat diwujudkan bila kualitas dan kuantitas pendidikannya tidak memadai,” urai Djusman yang juga  Koordinator Forum Komunikasi Lintas (FoKaL) NGO Sulawesi ini.

Baca Juga :   Proses Pilrek UNM Buntu, Imbas Investigasi Kemendikbud Dugaan Pelanggaran

Ia mencontohkan misalnya aspek SDM dan kedisiplinan tenaga pengajar, peran guru besar dalam proses mengajar mahasiswa.

Selain itu, diharapkan terbangun kontrol yang lebih baik dari tingkat universitas ke fakultas.

Kriteria lainnya kata Djusman adalah Rektor yang lebih memperhatikan kesejahteraan (welfare economic) segenap civitas akademika, baik finansial maupun fasilitas.

“Rektor diharapkan dapat memperhatikan pegawai, termasuk dalam pengembangan kompetensi dan karir,” tambah Djusman.

“Kita juga mengharapkan Rektor yang visioner, memiliki pola pikir forward looking, dan memilki strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah,” urai Djusman.

Selain itu lanjut Koordinator Badan Pekerja Komite Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Sulselbar ini, dirinya berharap Rektor yang terpilih adalah seseorang yang memiliki kemampuan manajerial yang baik, mampu menghimpun dan mengelola sumber daya yang cukup besar untuk kebutuhan riset,  pengembangan dan pengabdian masyarakat.

“Serta memiliki jaringan yang luas,” kata Djusman.

Selanjutnya, kata Djusman, Rektor Unhas nantinya  semakin mempererat hubungannya dengan alumni yang tidak hanya terbatas orang-orang tertentu.

Ia juga mengingatkan, Rektor yang terpilih mampu memberikan kebebasan bagi warga kampus dalam hal ini mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri, menyampaikan aspirasi dan kritiknya.

“Dan paling penting juga tidak ada upaya pengekangan terhadap suara kritik mahasiswa apalagi yang sampai mengancam DO (drop out),” tegas  Djusman.

Dirinya juga berharap, agar Rektor  ke depan tidak menjadi perpanjangan tangan dari penguasa sehingga abai terhadap aspirasi mahasiswa, justru menjadi keharusan  mendorong dunia kampus sebagai basic intelectual dan agent control terhadap kebijakan pemerintahan saat ini.

Djusman juga berharap agar Rektor nantinya dapat duduk bersama mengkaji dan merespon persoalan bangsa terutama menyangkut korupsi, ekonomi dan kesehatan, apalagi di tengah pandemi saat ini.

“Rektor mendorong adik-adik mahasiswa agar merespon dan intens mengkaji serta melakukan diskusi, workshop, dan seminar persoalan korupsi yang saat ini merajelala dan menggerogoti,” tambahnya.

“Kita tidak menginginkan kampus itu hanya melahirkan teori tentang pemberantasan korupsi, tetapi bagaimana secara praktek mampu menerapkan dan mengamalkan tindakan serta perilaku anti korupsi,” tutup Djusman.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com