KUDUS, EDUNEWS.ID – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melatih para guru atau tenaga pendidik yang mengajar materi tata busana di sekolah menengah kejuruan (SMK). Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan sumber daya manusia agar bisa bersaing di tingkat internasional.
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kemendikbud, Mustaghfirin Amin, berkata bahwa pelatihan kepada tenaga pendidik dilangsungkan selama tiga hari. Lalu, di hari terakhir, para guru dari perwakilan seluruh dunia akan diajak melihat kreasi tata busana dari SMK NU Banat Kudus yang berhasil menorehkan prestasi internasional dalam gelaran Center Stage Asia’s Fashion Spotlight di Hong Kong.
“Kegiatan diikuti 100 guru SMK dari berbagai daerah di Indonesia. Kami juga undang narasumber yang berkompeten dalam dunia fashion,” kata Amin, di Kabupaten Kudus, beberapa waktu yang lalu.
Sejumlah praktisi mode yang diminta memberi pengarahan antara lain adalah Dina Midiani, Ali Charisma, Deden Siswanto, Lisa Fitria dan Taruna K. Kusmayadi.
Para pengajar SMK dilatih untuk mengetahui lebih lanjut soal merancang, gaya, pengembangan konsep rancangan, prediksi tren, hingga mempraktekkan koleksi rancangan.
Kementerian hendak memastikan bahwa sumber daya yang terampil benar-benar bisa diwujudkan melalui sejumlah paket pelatihan. Dengan demikian, nantinya para siswa-siswi SMK di berbagai daerah bisa menyerap langsung dari tenaga pendidik yang dilatih.
“Kami beri latihan agar sumber daya yang ada bisa lebih terampil sehingga potensi di industri fashion bisa menjadi peluang kerja,” tambahnya.
Jika pola pelatihan ini sukses, para guru diharapkan bisa melakukan inovasi dan kreasinya sehingga mampu berkontribusi pada kebutuhan industri mode tanah air.