METRO, EDUNEWS.ID – Guru memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter anak-anak didiknya, selain keluarga dan masyarakat. Di tangan gurulah kurikulum yang sebenarnya ditumpukan.
Namun disayangkan problematika yang dihadapi guru nampaknya semakin berat. Beban guru menghadapi perubahan zaman yang berpengaruh pada perilaku anak-anak perlu dihadapi dengan pendekatan tersediri, yakni pendidikan karakter yang baik.
“Saya melihat ada gejala memudarnya marwah dan wibawa para guru, memudarnya rasa hormat kepada guru dari pihak murid. Hal ini tidak boleh berlangsung terus tanpa ada upaya untuk mengembalikannya. Gejala tersebut hanya semakin meneguhkan keyakinan saya bahwa pendidikan karakter harus betul-betul dijadikan landasan pendidikan kita terutama pada jenjang pendidikan dasar,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy di SMK Negeri 2 Metro, Lampung, Sabtu (19/11/2016).
Muhajir menyerukan agar semua pihak secara gotong royong terlibat dalam pendidikan, terutama untuk membangun landasan karakter pada pendidikan dasar. Di satu sisi, guru sebagai pilar utama harus bekerja lebih keras lagi, di sisi lain kita harus kembali mengangkat marwah guru dengan menghormati mereka.
“Saya menyerukan kepada semua pihak untuk kembali menghormati guru, sebab tidak ada orang sukses tanpa sentuhan seorang guru,” seru Muhajir.