BANDUNG, EDUNEWS.ID – Sebanyak 25 sekolah negeri di Kota Bandung mulai menerapkan aplikasi edubox. Selain menghapus ujian konvensional menggunakan kertas, aplikasi juga diharapkan membuat guru tak lagi terbebani dengan urusan administratif.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berharap agar aplikasi ini bisa diterapkan ke seluruh sekolah negeri pada tahun 2017. Ridwan mengklaim, jika seluruh sekolah negeri menerapkan aplikasi ini akan diperoleh penghematan hingga Rp 30 miliar setiap tahunnya. Jumlah ini merupakan taksiran biaya yang dihabiskan untuk ujian dengan kertas.
“Tapi ini bukan hanya soal uang. Selama ini ada situasi tidak efisien karena 40 persen kerja guru habis di administrasi, seperti periksa ujian manual. Dengan aplikasi digital ini, guru bakal punya waktu lebih untuk mengajar dan berinteraksi dengan siswa,” tutur Ridwan Kamil saat peluncuran aplikasi edubox di SMP Negeri 1 Bandung, kemarin (1/11/2016).
Edubox juga dapat dioptimalkan untuk mengembangkan bank soal. Para guru di tiap-tiap sekolah dapat memasukkan soal atau mengambil soal bagi proses belajar-mengajar yang mereka lakukan. Ridwan bahkan bermimpi kelak tidak ada lagi buku fisik yang dipakai di sekolah.
“Tak ada lagi tipu-tipu fotokopi, beli buku,” ucapnya.
Edubox bekerja dengan menggunakan telefon pintar atau piranti komputer di sekolah. Ridwan optimistis sistem ini bisa berjalan karena 90 persen lebih siswa sekarang sudah memegang telefon pintar. Ia tidak khawatir siswa bakal terlalu banyak bersinggungan dengan telefon pintar mereka.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengungkapkan, ke-25 sekolah yang terpilih sebagai perintis penggunaan aplikasi edubox dipilih sebagai representasi pinggiran dan pusat kota. Hal ini selaras dengan tujuan Pemkot mendorong pemerataan mutu pendidikan di Bandung.
“Pemilihan sekolah-sekolah ini mewakili semangat pemerataan mutu. Kami terus mengembangkan infrastruktur dan kesiapan SDM-nya,” katanya.