JENEPONTO, EDUNEWS.ID – Baru saja Jum’at (25/11/2016) kemarin, di Peringati sebagai Hari Guru. Yang setiap tahunnya diperingati, sebagai penghormatan atas jasa-jasa guru.
Guru merupakan pahlawan bagi siswa-siswi dalam menuntut ilmu pendidikan. Tetapi nasib malang yang dialami oleh siswa di Jeneponto, Sulawesi Selatan bukannya mendapat ilmu pendidikan, tetapi malah mendapat perlakuan yang tidak senonoh.
Salah seorang siswa dari SMP 1 Negeri Rumbia Jeneponto yang berinisial DL (13 tahun) dan PR (13 tahun) diduga telah mendapat perlakuan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Yusuf Jarre yang tak lain Kepala Sekolahnya.
Ke’nang orang tua korban (siswa) menjelaskan, bahwa sangat keberatan dengan perlakuan kepala sekolahnya yang diduga telah menodai anaknya.
“Awalnya ia (korban) dipanggil dengan alasan ada kegiatan di Pa’baeng, tetapi ternyata dibawa ke Kabupaten Bantaeng, lalu ditinggalkan di pinggir jalan,” ujar Ke’nang, Sabtu (26/11/2016).
Orang Tua korban menambahkan awalnya kejadian tersebut diketahui dari keluarganya yang ada di Bantaeng.
“Saya dapat info dari keluarga yang ada di Bantaeng. Anakku memang langsung ke terminal setelah ditinggal. Beruntungnya, di sana mereka dilihat sama keluarga, jadi langsung diantar pulang,” tambahnya.
Saat ini kondisi anak Ke’nang mengalami ketakutan(trauma), setelah dilecehkan oleh kepala sekolahnya.
Kepala Desa Lebang Manai, Baharuddin Tayang mengatakan, Ke’nang telah melaporkan kejadian tersebut di Polres Jeneponto dengan dugaan tindakan pencabulan.
“Kejadiannya bermula saat dua orang siswanya di ajak ke Kampung Pa’baeng Jeneponto. Tapi ternyata diajak ke Bantaeng. Alasannya, diajak makan mie. Di sana, Yusuf dituding cabuli siswanya. Kemudian ditinggalkan setelahnya, sekitar pukul 08.30 Wita,” ujar Baharuddin, Kepala Desa di daerah rumah korban.
Sebelumnya, dikutip dari salah satu media online, Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Ipda Munir Gawi membenarkan kejadian tersebut.
“Korban telah diterima laporannya dengan dugaan pencabulan di atas mobil dari perjalanan kampungnya korban di bawa menuju Bantaeng,” ungkap Munir
Penulis : Irmawati Azis