MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar Achi Soleman menyinggung berbagai kejadian kekerasan dan pelecehan seksual yang viral belakangan ini. Hal itu Achi sampaikan saat memberi sambutan di kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Lembaga Penyedia Layanan Penanganan bagi Perempuan Korban Kekerasan.
“Kasus viral kemarin malahan memutar balikkan fakta, perempuan yang menjadi korban dalam hal ini korban kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus, malahan mereka (yang memprotes) yang diDO,” tutur Achi di Hotel Golden Tulip Essential Makassar, Jalan Sultan Hasanuddin, Jumat (29/11/2024).
Belakangan ini viral di media sosial kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dosen di Universitas Hasanuddin (Unhas). Pantauan edunews.id di lokasi pelatihan, berbagai peserta turut mendiskusikan kasus yang viral di Unhas.
“Kita diperhadapkan di sekolah, anak-anak kita yang disabilitas (juga) menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru,” tambah Achi.
Selain Unhas, viral juga kasus pelecehan seksual oleh oknum guru terhadap siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Laniang Kota Makassar. Achi juga menyinggung soal organisasi perhimpunan guru yang dikabarkan berpihak kepada pelaku.
Foto: Momen Achi beri sambutan. (M. Dirga Rizkiansyah/edunews.id)
“Yang lebih miris lagi, organisasi yang mengatasnamakan guru di situ membackingi (pelaku) di belakang untuk memediasi hal tersebut. (Kejadian) ini di luar dari nalar kita sebagai perempuan, sebagai ibu, dan sebagai anak,” jelasnya.
Kegiatan pelatihan yang digelar oleh Bidang Perlindungan Perempuan DPPPA Makassar ini juga dalam rangka memperingati 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HKTP). Untuk itu, Bidang Perlindungan Perempuan mengangkat ‘Lindungi Semua, Penuhi Hak Korban, Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan’ sebagai tema kegiatan.
“Jadi mohon, dalam rangka 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dengan tema Lindungi Semua, Penuhi Hak Korban, Akhiri Kekerasan terhadap Perempuan, mari kita berbuat dan bermanfaat untuk perempuan dan anak,” tutup Achi.
Achi berharap kegiatan yang digelar pihaknya dapat berdampak pada seluruh peserta. Khususnya dalam mencegah kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak hingga perempuan agar kejadian yang viral belakangan tidak berulang lagi.
