Opini

Desa Lambai: Potret Keindahan yang Kini Tinggal Cerita

Penulis

*Oleh Abrar Husairi (Mahasiswa Teknik Komputer Institut Teknologi dan Sains Muhammadiyah Kolaka Utara)

OPINI, EDUNEWS.ID – Desa Lambai di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, dulunya adalah surga kecil yang menawan. Pegunungan hijau menjulang indah, air laut jernih berkilau diterpa sinar matahari, dan kekayaan alamnya menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat. Namun, keindahan itu kini hanya tersisa dalam cerita. Lambai telah berubah menjadi potret pilu kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.

Aktivitas penambangan yang masif telah merenggut pesona desa ini. Gunung-gunung yang dulu hijau berubah gundul, air laut yang dulu jernih kini tercemar. Semua ini terjadi karena keserakahan segelintir pihak yang menggali tanpa henti dan menebang tanpa pikir panjang. Ironisnya, masyarakat Lambai sendiri banyak yang tergoda oleh janji uang instan, tanpa menyadari bahwa apa yang mereka jual sebenarnya jauh lebih berharga.

Tak berhenti di situ, sikap sebagian aktivis lingkungan yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga alam juga menyisakan luka. Beberapa dari mereka justru memilih jalan pragmatis, mengorbankan idealisme demi keuntungan sesaat. Dalam keadaan seperti ini, Lambai menjadi simbol kehilangan yang nyata kehilangan keindahan, kekayaan, dan bahkan kesadaran manusia akan pentingnya keberlanjutan alam.

Kerusakan ini adalah alarm bagi kita semua. Lingkungan bukanlah milik satu generasi saja, tetapi titipan untuk anak cucu kita kelak. Jika kerusakan ini dibiarkan, maka generasi mendatang hanya akan mewarisi masalah yang kita ciptakan hari ini.

Oleh karena itu, perlu ada langkah konkret dari semua pihak. Pemerintah harus tegas menindak pelaku perusakan lingkungan, organisasi harus kembali pada misi awal mereka, dan masyarakat harus diberdayakan untuk mencintai alam. Kesadaran kolektif adalah kunci untuk menyelamatkan Lambai dan tempat-tempat lain yang kini menghadapi ancaman serupa.

Melindungi alam bukanlah pilihan, tetapi kewajiban yang harus kita jalankan. Desa Lambai adalah pengingat, bahwa alam yang indah bisa lenyap jika kita abai. Mari bersama menjaga yang tersisa, karena hanya dengan sinergi dan kepedulian, keindahan alam dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top