Opini

Membangun Ikatan Keluarga yang Kuat: Pentingnya Waktu Berkualitas, Ritual, dan Tradisi dalam Pendidikan Keluarga

penulis

*Oleh SAIDAH S.Pd

OPINI, EDUNEWS.ID – Bagi sebagian orang ada yang beranggapan bahwa mereka tidak perlu membentuk keluarga, tidak perlu kehadiran anak, dan tidak ingin kebebasan mereka terhalang karena alasan berkeluarga.

Kalangan yang berpandangan begini acapkali menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan seksual dan mereka tidak perlu terikat dalam sebuah perkawinan. Sebahagiannya lagi mereka mau membentuk keluarga tetapi mengabaikan keluarganya selepas itu. Anak-anak hasil perkawinan mereka terabai, terlantar dan menjadi bibit generasi yang bermasalah di kemudian hari.

Hubungan suami-isteri kini menjadi hubungan formal seperti dalam sebuah organisasi kerja yang bercorak pembahagian tugas dan tanggungjawab. Keluarga Keluarga telah mengalami perubahan sedemikian rupa sehingga tidak mudah menilai mana keluarga yang berfungsi dengan baik (fully functioning) dan mana yang tidak berfungsi dengan baik (disfunctioning), mana keluarga yang sehat (healthy) dan keluarga yang tidak sehat, mana keluarga yang harmonis dan keluarga yang tidak harmonis.(Adi, 2012)

Pendidikan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter, nilai-nilai, dan keterampilan yang dibutuhkan oleh anggota keluarga untuk berkontribusi dalam masyarakat.

Salah satu aspek penting dalam pendidikan keluarga adalah pembentukan ikatan yang kuat antara anggota keluarga melalui waktu berkualitas, ritual, dan tradisi.

Penulis akan menulis opini daan mereview hasil bacaan dari tulisan yang berjudul OPINI: Pendidikan Nasional; Pendidikan Menguatkan Ketahanan Keluarga Nasional oleh Dr. Dede Rubai Misbahul Alam, M.Pd.

Menurut penulis ada tiga hal yang harus di wujudkan dalam Pendidikan Nasional; Pendidikan Menguatkan Ketahanan Keluarga Nasional yaitu menciptakah waktu yang berkualitas, ibadah ritual di masifkan, dan tradisi keluarga yang harmonis di tingkatkan sehingga penulis menawarkan strategi khusus diantaranya:

  1. Waktu Berkualitas

Waktu berkualitas merupakan waktu yang dihabiskan bersama-sama dengan fokus pada interaksi positif dan membangun hubungan yang mendalam. Dalam keluarga, waktu berkualitas adalah saat di mana anggota keluarga saling berbagi cerita, ide, dan pengalaman, serta menunjukkan dukungan dan perhatian satu sama lain. Waktu berkualitas memperkuat ikatan emosional antara anggota keluarga dan menciptakan suasana yang nyaman dan aman.

Baca Juga :   HMI dan Kebangkitan Indonesia

Dalam konteks pendidikan keluarga, waktu berkualitas memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak-anak untuk saling mendengarkan, memahami, dan memperkuat ikatan keluarga mereka. Misalnya, makan malam bersama setiap hari dapat menjadi waktu yang berharga untuk berbagi pengalaman, cerita, dan pikiran, sambil menciptakan kenangan yang tak terlupakan.

Maka hal yang perlu dilakukan adalah Tetapkan Prioritas Waktu Berkualitas: Tentukan waktu yang dihabiskan bersama-sama sebagai prioritas dalam jadwal harian keluarga. Matikan perangkat elektronik dan dedikasikan waktu tersebut untuk interaksi langsung antara anggota keluarga.

  1. Pentingnya Ritual dan Tradisi

Upaya dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang yaitu denganmenanamkan pendidikan budi pekerti sejak dini. Budi pekerti tidak harus diberikan dilembaga pendidikan formal namun juga dapat diberikan di lingkungan keluarga. Budi pekerti sebagai prilaku yang baik, mengandung makna usaha atau kegiatan yang mengantarkan seorang anak menjadi dewasa dengan memiliki etika dan moralitas yang luhur.

Pendidikan Budi pekerti yang dapat diberikan dalam lingkungan keluarga adalah dengan menanamkan sradha, menanamkan kesucian, menanamkan kasih sayang, menanamkan kesetiaan, menanamkan kesabaran, menanamkan kejujuran, dan menanamkan ketulus ikhlasan.(Indraningsih, 2022)

bagi penulis Ritual dan tradisi adalah praktik yang diulang secara teratur dalam keluarga, yang memiliki makna dan simbolisme tertentu. Ritual seperti makan malam bersama, perayaan ulang tahun, atau liburan keluarga, memberikan struktur dan kestabilan dalam kehidupan sehari-hari, serta memperkuat identitas keluarga.

Tradisi, seperti menjaga warisan budaya atau membuat kenang-kenangan keluarga, menghubungkan anggota keluarga dengan generasi sebelumnya dan menciptakan hubungan yang berkelanjutan.

Cara lain yaitu Buat Ritual Keluarga:  Identifikasi kegiatan atau acara yang dapat dijadikan ritual dalam keluarga, seperti makan malam bersama setiap hari Minggu atau ritual tidur malam yang melibatkan cerita sebelum tidur.

Baca Juga :   HMI dan Kebangkitan Indonesia

Hal ini sesuai dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa setiap individu hingga pada akhirnya kedekatan dan interaksi yang terbangun lah yang mampu menciptakan keterbukaan dan kesempatan bagi anak untuk belajar, tumbuh dan berkembang dari lingkungan keluarganya.

Kemampuan public speaking adalah salah satu manfaat yang dapat berkembang dari lingkungan keluarga, dimana keluarga dapat menjadi arena anak untuk melatih kemampuan seni komunikasinya. Salah satu momentum yang dapat dijadikan waktu berlatih secara sengaja ataupun tidak disengaja adalah saat makan malam bersama keluarga.

Terlepas adanya suatu adat yang tidak membiasakan orang berbicara sambil makan, namun yang disoroti disini adalah percakapan yang terjadi baik sejak persiapan makan malam hingga pasca makanan telah habis dikonsumsi. Makan malam dapat menjadi ruang untuk keluarga memupuk keterbukaan dan keharmonisan hingga anak dapat memiliki kepercayaan diri lebih dan kemampuan dalam public speaking.(Witono & Ramadhan, 2022)

Dari hal di atas  untuk mengimplementasikan waktu berkualitas, ritual, dan tradisi dalam kehidupan sehari-hari, keluarga dapat memperkuat ikatan emosional, membangun identitas keluarga yang kuat, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota keluarga. Hal ini merupakan investasi berharga dalam pembentukan karakter dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.(Aulia, Marisa Gea & Difly Praise Malelak, 2024).

Selain itu Ritual keluarga menciptakan struktur dan stabilitas dalam kehidupan sehari-hari keluarga. Ritual-ritual ini termasuk kegiatan yang diulang secara teratur, seperti berdoa bersama sebelum tidur, melakukan kegiatan keluarga pada hari libur, atau merayakan ulang tahun anggota keluarga.

Dengan menjaga ritual-ritual ini, keluarga menciptakan lingkungan yang aman dan memperdalam ikatan emosional antara anggota keluarga. Selain itu, ritual-ritual ini juga membantu mengajarkan nilai-nilai, norma-norma, dan tradisi keluarga kepada generasi muda.(Supriandi et al., 2023)

Yang terakhir Tradisi keluarga dari warisan budaya yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya perlu di jaga jika itu baik. Tradisi-tradisi ini mencakup kegiatan atau perayaan yang diulang secara teratur dalam keluarga, seperti perayaan hari raya, perayaan keagamaan, atau melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang memiliki makna historis bagi keluarga.

Baca Juga :   HMI dan Kebangkitan Indonesia

Meneruskan tradisi keluarga memperkuat identitas keluarga dan menghormati warisan nenek moyang mereka, sambil menciptakan kenangan berharga yang akan diingat oleh anggota keluarga selamanya.

Waktu berkualitas, ritual, dan tradisi merupakan elemen penting dalam membangun ikatan keluarga yang kuat dan sehat. Dalam konteks pendidikan keluarga, praktik-praktik ini tidak hanya memberikan fondasi yang stabil bagi perkembangan individu, tetapi juga memperkuat hubungan antaranggota keluarga.

Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk mengalokasikan waktu untuk berkualitas bersama-sama, menjaga ritual-ritual yang bermakna, dan meneruskan tradisi keluarga mereka. Dengan demikian, keluarga dapat menjadi sumber dukungan, kasih sayang, dan kebahagiaan bagi semua anggotanya.

Penulis merupakan Guru dan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam 45 Bekasi

Daftar Pustaka

Adi, F. (2012). Kefungsian Keluarga: Konsep dan Indikator Pengukuran dalam Penyelidikan (Family Functioning: Concept and Indicators Measurement in Research). Informasi, 17(02), 75–81.

Aulia, Marisa Gea, & Difly Praise Malelak. (2024). Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Karakter Remaja Melalui Quality Time. Jurnal Insan Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 2(1), 61–75. https://doi.org/10.59581/jipsoshum-widyakarya.v2i1.2217

Indraningsih, G. (2022). Keluarga Pondasi Utama Dalam Menanamkan Budi Pekerti Pada Anak. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama …, 13(1). https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/bawiayah/article/view/809

Supriandi, Padila Nurhasanah, D., Priyana, Y., & Harristhana Mauldfi Sastraatmadja, A. (2023). Peran Keluarga dalam Pendidikan Islam Guna Membentuk Generasi Islam yang Berkualitas di Jawa Tengah. Jurnal Pendidikan West Science, 01(10), 632–643.

Witono, A., & Ramadhan, G. (2022). KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ANGGOTA KELUARGA PADA MAKAN MALAM (Studi Fenomenologi pada Public Speaker di Kota Banjarmasin). Al-KALAM : JURNAL KOMUNIKASI, BISNIS DAN MANAJEMEN, 9(2), 154. https://doi.org/10.31602/al-kalam.v9i2.6895

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com