*Oleh Rahmat Ikhsan Ilyas
(Mahasiswa Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar)
OPINI, EDUNEWS.ID – Tanggal 1 Mei 2024 diperingati Hari Buruh Internasional atau yang disebut (May Day).
Dari sabang Sampai Merauke, Bahkan Seluruh Dunia Pun Memperingati, Yang Dimana memberikan Kehormatan pada Mereka, momentum seperti ini perjuangan Para pekerja mnyampaikan aspirasi Untuk mendapatkan hak-hak yang adil dan perlindungan kerja yang layak Serta Kesejahtraan Para Pekerja.
Perlu Kita Mengulas Kembali Catatan History Singkat Yang Kian Terlupakan Bahwa Banyak Nya Hiruk Pikuk Di Balik Hari Buruh. pada abad ke-19, di Eropa Barat dan Amerika Serikat, kondisi kerja yang buruk, jam kerja yang panjang, dan upah yang Tidak Sesuai Menajdi Penyebab perlawanan oleh para pekerja.
Pada tahun 1806 terjadi pemogokan pertama di Amerika Serikat oleh pekerja Cordwainers. Bahwa ini pun menjadi perjuangan Perdana untuk mengefisiensikan jam kerja. Lalu perjuangan ini punterus berkembang, oleh didorong oleh beberapa tokoh seperti Peter McGuire dan Matthew Maguire, yang memimpin mogok sekaligus berbicara atas nama pekerja untuk menuntut jam kerja yang lebih manusiawi.
Sehingga pada tahun 1882, McGuire memimpin parade Hari Buruh pertama di New York, menyerukan jam kerja delapan jam sehari. Gerakan ini menjadi cerminan untuk semua negara bagian, dengan Oregon menjadi negara bagian pertama yang mendeklarasikan bahwa Hlhari huruh sebagai hari libur umum pada tahun 1887 Saat itu.
Pada tahun 1889, di gelar kongres sosialis dunia memutuskan untuk memperingati hari buruh secara internasional pada tanggal 1 mei parda saat itulah para pekerja memprsatukan gerakan untuk menuntut jamkerja yang adil dan berbagai hak hak lainnya
Sedangkan di indonesia, hari buruh di peringati sejak 1 Mei 1918 oleh serikat buruh Kung Tang Hwee yang bermula setelah tokoh kolonial bernama Adolf Baars protes mengenai harga sewa tanah yang dimiliki kaum buruh terlalu murah untuk menjadi perkebunan.
Masa kolonial telah usai, peringatan hari buruh digerakkan kembali pada masa kemerdekaan. Sehingga pada 1 Mei 1946, peringatan Hari Buruh diajukan oleh Kabinet Sjahrir agar ditetapkan secara resmi. sehingga di aturkan dalam undang -undang bahwasanya setiap tanggal 1 mei larangan bekerja untuk para buruh dan di tetapkan sebagai hari libur nasional.
sehingga setiap Tanggal 1 Mei adalah momen untuk memperingati perjuangan pekerja di masa lalu, guna mengenang dan menghargai para serikat buruh yang memperjuangkan hak hak nya bahkan sampai saat ini para buruh yang seringkali jadi korban perpeloncoan birokrasi pemerintah dan para kaum kaum kapitalis yang sangat menyengsarakan
Oleh sebab itu Menelisik lebih jauh lagi Bahwa pembagian kelas kelas sosial saat ini rentan terjadi, dan hal itupun sejarah mengamini sehingga dapat di pahami bahwa siapa yang akan tidak mendapat ketidakadilan sosial, contoh nya bahwa mereka yang di sebut kaum-kaum proletar atau pekerja yang rela bekerja untuk mereka (kaum kapitalis).
Pada pasal nya tindakan eksploitatif terjadi karena membeli tenaga pekerja tidak sebanding dengan apa yang mereka kerjakan, tak bisa di pungkiri walaupun si pekerja mendominasi atau terlihat lebih banyak tapi lagi dan lagi kita berbicara soal siapa yang berkuasa, dari problem ini yang terjadi di realitas sosial sehingga dapat terlahir paradigma revolusi bahwa melihat kemasyarakatan saat ini terdapat pada tingkat struktur sosial bukan pada kenyataan sosial.
Bahwa kenyataan sosial tidak di temukan pada ide ide yang sifat nya abstrak tetapi Dimana para pekerja yang rela bertaruh nyawa demi menjalankan tugas, guna bertahan hidup rela menahan penderitaan sebagai buruh dan itu di temukan di beberapa pabrik dan pertambangan Itulah fakta sosial.
Kita perlu meyakini bahwa revolusi tidak akan hadir dengan sendiri nya, itu di picu oleh proletar yang beranjak dari kesadaran bahwa ini adalah bentuk eksploitasi dan tersadarkan.
Oleh karena itu gerakan yang mereka lakukan untuk menyuarakan hak hak nya yang dimana meminta upah yang Layak dan Pekerjaan yang aman serta menciptakan masyarakat yang adil dan setara mungkin ini relevan dalam memahami Bagaimna dinamika perburuhan di era sekarang (moderen).
Sehingga 1 mei di peringati sebagai hari buruh internasional dan bentuk implementasi dari negara demokrasi yang dimana penyampaian aspirasi secara terbuka.
Untuk menghindari yang namanya kesenjangan sosial, para aktivis dan buruh membuat konsolidasi untuk melihat Bagaimana ketimpangan saat ini pemerintah yang harus nya pro terhadap buruh, di samping itu pemangku kebijakan Jga harus hadir di tengah-tengah pekerja menyikapi problem yang di rasakan oleh pekerja saat ini terhadap upah yang layak dan jaminan kesehatan para pekerja, di harapkan nya negara harus hadir untuk melindungi para buruh / pekerja.
Di era pemerintahan saat ini harus mengambil langkah bagaimana kebijakan – Kebijakan itu pro terhadap pekerja. Realitanya Presiden saat inj mencoba merespons terhadap tuntutan para pekerja dengan mengambil langkah jaminan sosial yang adaptif dan manusiawi, juga mengidentifikasi sektor-sektor yang rawan PHK sepihak sehingga Di tengah tantangan global dan transformasi industri buruh / Pekerja di Indonesia bisa mendapat kan Kerja Layak, Upah Layak, dan hidup layak.
Guna menyejahterakan para pekerja yang ada di Indonesia. dengan ini peringatan mayday bukan semata – mata hanya libur sekolah Tetapi hari istimewa bagi para pekerja. Hari Buruh Internasional ini mari kita kembali kepada ruh kebangsaan bahwa indonesia emas tidak akan terwujud tanpa buruh yang sejahtra.
