Ekonomi

Serap Gabah, KUD Diminta Bermitra dengan Bulog

 

 

SEMARANG, EDUNEWS.ID – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mendorong Koperasi Unit Desa (KUD) kembali membangun kemitraan dengan Perum Bulog dalam pengadaan gabah/beras dari tingkat petani sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengadaan stok beras nasional.

Meningkatkan peran koperasi dalam hal pengadaan gabah/beras selaku Mitra Kerja Pengadaan Dalam Negeri (MKP DN) Perum Bulog akan membuat pendistribusian beras menjadi lebih mudah.

“Koperasi harus diberdayakan kembali, di-reengineering kembali agar kita bisa mengembalikan lagi kepada fungsinya,” kata Deputi Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta, dalam rilis yang diterima edunews.id.

Wayan menegaskan masih banyak koperasi yang menyerap gabah petani, belum menjalin kerja sama dengan Bulog. Selama ini gabah/beras yang dibeli dari petani, langsung dijual kembali oleh koperasi kepada pedagang.

Kegiatan ini mengundang 36 peserta dari 21 KUD pangan se-Jawa Tengah dan 52 peserta dari pengurus KPSP di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Pengurus KUD Patikraja Kabupaten Banyumas yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan testimoni terkait kemitraan dengan Perum Bulog Sub-Divre Banyumas dalam pengadaan gabah/beras sejak tahun 1976 sampai dengan sekarang.

Pada kegiatan temu konsultasi dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara 11 KUD yang bergerak di bidang pangan dengan enam Kepala Sub Divre Perum Bulog yang berada di Jawa Tengah.

“Melalui penandatangan MOU tersebut, diharapkan KUD segera mempersiapkan diri untuk menjadi pemasok beras ke Bulog. Karena rata-rata koperasi tersebut bisa menyetorkan beras ke Bulog 500-700 ton/tahun. Itu jumlah yang potensial untuk meningkatkan stok beras nasional,” kata Wayan.

Di samping itu, Bulog akan melakukan pembinaan agar beras yang disetorkan ke Bulog dapat memenuhi standar yang ditetapkan. Temu konsultasi tersebut juga membahas koperasi peternakan sapi perah (KPSP).

Wayan menyampaikan agar KPSP dapat membuat terobosan diversifikasi usaha dalam usaha pengolahan berbahan baku susu segar dan menjalin kemitraan dengan Industri Pengolahan Susu (ISP).

Terdapat 69 KPSP yang masih aktif usahanya dibidang persusuan yang tersebar di 4 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. “Akan tetapi produksi susu segar dari peternak anggota KPSP stagnan bahkan cenderung menurun,” kata Wayan.

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top