JENEWA, EDUNEWS.ID – Sebanyak 295 mantan anggota pasukan keamanan Irak (ISF) diculik oleh para milisi teroris ISIS di dekat kota Mosul.
Mantan anggota pasukan Irak iculik pekan lalu saat pasukan pemerintah Irak, pasukan Kurdi Peshmerga, dan milisi Shiah yang didukung angkatan udara Amerika Serikat melakukan serangan untuk merebut kembali Mosul dari ISIS.
“Orang-orang diculik, hal itu muncul, tidak hanya digunakan sebagai perisai manusia atau dibunuh,” kata Ravina Shamdasani, juru bicara Komisioner Tinggi HAM PBB seperti dilansir Huffington Post, (8/11/2016).
Peristiwa penculikan itu terjadi pada tengah malam tanggal 3 November lalu di desa Mawaly, sekitar 20 kilometer dari wilayah barat Mosul. Sekitar 100 mantan pasukan Irak (ISF) diculik.
Penculikan mantan ISF juga terjadi dari tanggal 1 November hingga 4 November lalu di 4 desa di distrik Tal Afar. Jumlah yang diculik mencapai 195 orang.
Mengetahui penculikan itu, Shamdasani menjelaskan, seluruh keluarga korban penculikan diselamatkan dengan cara membawa mereka keluar dari kotanya menuju bandara Mosul.
“Nasib warga sipil ini tidak diketahui saat ini,” kata Shamdasani saat berlangsung pertemuan dengan Badan HAM PBB di Jenewa.
Selain mantan ISF, PBB juga menerima informasi sedikitnya 30 ulama diculik di distrik Sinjar dalam dua hari berturut-turut, 2-3 November. Lokasi mereka yang diculik belum diketahui. Dua hari kemudian diketahui, 18 ulama di antaranya telah dibunuh di distrik Tal Afar.
Selain menculik, ISIS juga memaksa mundur 1.500 keluarga dari kota Hammam al Alil.
Sementara operasi militer memberangus ISIS di Mosul telah memasuki 4 minggu lamanya. Sejauh ini pasukan Irak baru menguasai sebagian kecil di Mosul.