JAKARTA, EDUNEWS.ID – DPP Partai Demokrat tidak pernah menuduh atau menyatakan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai kader yang memelihara buzzer.
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutaehan menganggap bahwa ada pihak yang tidak bertanggung jawab menggunakan nama TGB.
Ia menjelaskan bahwa partai Demokrat hanya mendapat informasi bahwa TGB mempunyai tim sukses sendiri yang sedang bekerja untuk mencari peluang dan peruntungan di dunia politik yang lebih tinggi.
“Peristiwa itu adalah upaya menahan laju elektabilitas AHY dengan cara menempatkan TGB sebagai korban ketidakadilan,” kata Ferdinand, Ahad (18/3/2018).
Ferdinand menambahkan partai Demokrat juga tidak pernah melarang TGB mempunyai tim sukses sendiri baik untuk mensukseskan TGB dalam kontestasi politik sebagai Capres atau pun Cawapres di kemudian hari.
“Itu tidak dilarang oleh Demokrat. Silahkan maju dan angkat elektabilitas karena ini demokrasi,” ujarnya.
TGB diduga menggunakan atau setidaknya memelihara dan membiarkan buzzer jahat untuk menyerang dan memecah belah Partai Demokrat. Belakangan ini di jejaring media sosial terlihat gerakan cukup agresif dari akun-akun pendukung TGB.
Tidak sedikit yang membandingkan TGB dengan Agus Harimurty Yudhoyono (AHY), dan mengatakan bahwa TGB lebih pantas menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, dibandingkan AHY.
