Politik

‘Kenapa Media Tidak Memberitakan Taubat Nasuha Pendukung Jokowi?’

 

 

JAKARTA, EDUNEWS.ID – Wartawan senior Yus Soema di Pradja mengatakan pers Indonesia saat ini sudah tak lagi bekerja sesuai dengan fungsi awalnya. Wartawan saat ini malah mau diatur oleh rezim pemerintahan atau oleh orang yang memiliki kekuatan ekonomi yang sangat besar.

“Padahal pers itu kan tidak boleh berpihak,” tegasnya dalam diskusi bertajuk ‘Ngopi Ngerumpi’ di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018).

Berita-berita yang disampaikan oleh seorang wartawan harusnya berisikan informasi soal dinamika kehidupan masyarakat. Misalkan, kata Yus, sapaan akrab dia, tentang bagaimana kehidupan ekonomi mereka, termasuk berita soal mahasiswa ataupun masyarakat yang tengah berdemo.

“Saya diajarkan kalau ada satu orang demo dekat Istana itu berita. Pergi wawancara rakyat, bagaimana kehidupan mereka, bagaimana ekonomi mereka,” ucap mantan wartawan Indonesia Raya dan Kompas ini.

Contoh paling konkret adalah berita soal aktivis Jaringan ProDEM yang melakukan taubat nasuha di Istana Negara. Mereka menyatakan menyesal menjadi pendukung Jokowi. Namun kebanyakan media tidak menyorot hal ini.

“Tobat nasuha di depan Istana, pers mainstream tidak memberitakan. Hanya Rakyat Merdeka Online yang memberitakan itu,” sesal putra dari Mr Ma’mun Soema di Pradja, Menteri Dalam Negeri Pasundan zaman Soekarno.

Baca Juga :   Rilis Terbaru Archi : Ridwan Kamil dan Sahroni Berpotensi 'Head to Head' di Pilgub DKI 2024

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com