JAKARTA, EDUNEWS.ID- harta Sandiaga Uno meningkat selama 2021. Harta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu naik setidaknya Rp 6,8 triliun dalam setahun.
Dilansir dari situs e-LHKPN KPK, Selasa (19/4/2022), Sandiaga menyetor LHKPN pada 8 Maret 2022 untuk pelaporan periode 2021. Total harta yang tercatat yaitu Rp 10.617.085.468.830 (Rp 10 triliun lebih), sedangkan harta pada tahun sebelumnya, Sandiaga memiliki Rp 3.815.767.386.190 (Rp 3 triliun lebih).
Untuk LHKPN 2021, Sandiaga tercatat memiliki 17 bidang tanah dan bangunan tersebar di Jakarta hingga Amerika Serikat (AS). Total nilainya Rp 253.467.826.444 (Rp 253 miliar).
Dalam LHKPN tersebut, Sandiaga tercatat memiliki surat berharga Rp 9.775.137.398.758 (Rp 9,7 triliun). Dia juga tercatat memiliki kas dan setara kas Rp 787.641.667.949 (Rp 787 miliar) dan harta lainnya Rp 85.901.849.559 (Rp 85 miliar).
Selain itu, Sandiaga memiliki tiga unit alat transportasi dengan nilai Rp 775 juta. Sandiaga Uno juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 3,2 miliar.
Sandiaga memiliki utang Rp 289.038.273.880 (Rp 289 miliar). Total hartanya 10.617.085.468.830 (Rp 10,6 triliun).
Jumlah tersebut naik sekitar Rp 6,8 triliun dibanding harta Sandiaga pada 2020.
Sebelumnya, pada 2020, Sandiaga tercatat memiliki 16 bidang tanah dan bangunan dengan nilai Rp 208.944.126.444 (Rp 208 miliar). Nilai tanah dan bangunan Sandiaga itu meningkat pada 2021.
Jumlah alat transportasi Sandiaga juga bertambah dibanding 2020. Pada tahun sebelumnya, Sandiaga melaporkan memiliki dua unit mobil senilai Rp 295 juta.
Surat Berharga Naik Signifikan
Nilai harta yang paling mencolok kenaikannya yaitu pada surat berharga. Untuk tahun 2020 Sandiaga tercatat memiliki surat berharga Rp 3.111.823.057.480 (Rp 3,1 triliun). Sedangkan pada 2021 surat berharga Sandiaga menjadi Rp 9,7 triliun.
Jumlah kekayaan Sandiaga pada 2021 membuat dirinya menjadi pejabat paling tajir di Indonesia. Posisi itu sebelumnya diketahui ditempati oleh Tahir.
Pada 2020, Tahir tercatat memiliki total harta Rp 8.743.339.204.153 (Rp 8,7 triliun). Jumlah itu naik pada 2021 menjadi Rp 9.253.809.327.742 (Rp 9,2 triliun).
Namun LHKPN Tahir tersebut masih dalam proses verifikasi oleh KPK. Jumlah finalnya bisa saja lebih atau di bawah angka tersebut.
