PINRANG, EDUNEWS.ID – Puluhan mahasiswa menamakan dirinya sebagai Gerakan Mahasiswa Pinrang Universitas Negeri Makassar (UNM) berdemonstrasi dengan membakar ban bekas di simpang empat depan Mall Pinrang dan Kantor Bupati Pinrang (11/1/2023).
Mereka menyoroti kinerja Pemda Pinrang yang dinilai gagal menjalankan kewajibannya pada tiga aspek penting.
“Pemerintah Pinrang gagal dalam memberikan kesejahteraan kepada guru-guru honorer, para petani lokal, dan belum maksimal menghadirkan infrastruktur jalan, tiga hal ini kita protes” ucap Reihan selaku Jenderal Lapangan.
Gerakan Mahasiswa Pinrang UNM melihat pendidikan merupakan hal penting yang harus menjadi perhatian pemerintah. Mereka mengkhawatirkan kondisi guru honorer yang telah mengabdi sekian tahun namun tidak memperoleh apresiasi apapun dari pemda Pinrang.
“Guru honorer telah mengabdi 5-10 tahun, usianya sudah 35 tahun lebih, tetapi jauh dari kata sejahtera” jelas Reihan
Di sektor pertanian, pemda Pinrang belum bisa berbuat banyak. Pemda Pinrang dinilai hanya bisa mengklaim hasil panen padi yang melimpah demi pencitraan diri kepada warga dan pemerintah pusat.
“Itupun klaim bahwa hasil panen mencapai 12 ton masih kita ragukan kebenarannya, kami telah melakukan survei di 12 kecamatan dan tidak menemukan klaim pemda” lanjut Reihan
Dari pada terus-menerus mengklaim sesuatu yang belum tentu benar, Gerakan Mahasiswa Pinrang UNM menyarankan pemda agar melakukan upaya agar bagaimana hasil panen tidak mendatangkan kerugian kepada petani.
“Kami justru menemukan keluhan para petani yang mengalami kerugian akibat biaya tanam lebih besar dibanding pendapatan setelah panen” ujarnya
Sementara kondisi infrastruktur jalan di Pinrang di beberapa kecamatan terbilang berbahaya untuk dilalui.
“Logikanya kan sederhana, kalau akses jalan baik maka pendidikan, ekonomi dan proses pembangunan juga akan baik. Begitupun sebaliknya, akses jalan yang buruk dapat menelan korban jiwa seperti yang terjadi di daerah Lembang kemarin” tutupnya