WAJO, EDUNEWS.ID – Pemerintah Kabupaten Wajo kini bekerja sama Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) untuk pemasaran cabai dari Wajo ke berbagai daerah di Indonesia.
Hal ini membawa angin segar bagi para petani cabai di Wajo, apalagi harga cabai mengalami kenaikan.
Diketahui komoditas pangan cabai merah keriting mengalami kenaikan dengan rata rata nasional Rp 61.217 per kilogram, cabai rawit merah Rp 78.250 per kilogram, dan bawang merah Rp 45.122 per kilogram, bahkan komoditas cabai di harga eceran tembus Rp 95.000 per kilogram hingga Rp 100.000-an per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPK) Wajo, Ashar, mengungkapkan sejak 16 Juni 2022 lalu, pihaknya memfasilitasi pengiriman ke luar Sulawesi, seperti Jakarta, Surabaya, Sumatera, Papua, dan Kalimantan Timur.
“Jadi harga cabai dibeli dari petani sesuai dengan harga pasar yaitu Rp 50.000-Rp 60.000 per kilogrammya. Kemudian biaya transportasinya (logistik) menuju daerah tujuan ditanggung oleh Bapanas. Ini dilakukan dalam rangka stabilisasi harga khususnya di wilayah yang defisit,” ungkap Ashar, Rabu (29/6/2022).
Berdasarkan data DPK Wajo, realisasi tanaman cabai per 27 Juni 2022 di Wajo, yakni luas tanam 377 hektare dan luas panen 972 hektare dengan produksi 1.278 ton per hektare atau total produksi 1.244 ton.
“Dari jumlah produksi cabai tersebut, sejak bulan Mei sampai Juni ini, 162 ton sudah kita kirimkan ke Jakarta, Surabaya, Sumatera, Papua, dan Kalimantan Timur. Sebanyak 18,2 ton yang telah dikirim di antaranya dikerjasamakan dengan Bapanas sejak tanggal 16-27 Juni kemarin,” beber Ashar.
Per 28 Juni 2022, lanjutnya, Bapanas meningkatkan permintaan cabainya untuk Wajo menjadi lima ton per hari.
Jumlah itu harus disiapkan dan dikirim. Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk menjadikan cabai sebagai salah satu pilihan komoditas budidaya.
“Apalagi jika dikembangkan dengan konsep pertanian terpadu yang merupakan salah satu program prioritas Bapak Bupati dan Wabup. Kombinasi cabai bersama beberapa komoditas lainnya ini tentu akan meningkatkan produktivitas pertanian serta meningkatkan perekonomian masyarakat. Kita juga tidak perlu takut karena permintaan cabai terus meningkat,” tukasnya.
(rls/hms)
