MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof Zudan Arif Fakrulloh, memimpin apel pagi lingkup Pemprov Sulsel pada Senin, 26 Agustus 2024. Apel yang dilaksanakan secara virtual ini juga diikuti oleh beberapa provinsi lain. Kegiatan ini menjadi sorotan karena menunjukkan kepemimpinan yang visioner dan inovatif dari Prof. Zudan.
Dalam apel pagi virtual tersebut, Prof Zudan menyampaikan tiga hal penting. Pertama, ia memberikan apresiasi atas prestasi yang dicapai oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam waktu tiga bulan terakhir atau triwulan pertama kepemimpinannya.
Kedua, ia menekankan pentingnya digitalisasi tata kelola administrasi pemerintahan. Ketiga, ia membahas desain APBD yang sehat dengan tujuh langkah untuk mendukung pembangunan di Sulsel.
Terkait desain APBD sehat, ini perlu agar semua tata kelola pemerintahan bisa lebih baik lagi. Mengidentifikasi tujuh langkah yang bisa dilakukan menuju APBD sehat 2024/2025.
Yakni, pertama seimbang belanja dan pendapatan; Kedua, gali sumber pendapatan baru, manfaatkan aset yang masih idle; Ketiga, kewajiban dianggarkan 12 bulan; Keempat, utang diakui dan dianggarkan dalam APBD; Kelima, penghematan belanja operasional; Keenam, perjalanan dinas (penjadin), rapat, makan dan minum diefisienkan; Ketujuh, upayakan semua unit penghasil mendapatkan keuntungan.
“Misalnya perjalanan dinas, rapat dan makan minum bisa kita efisienkan dengan acara-acara seperti ini,” sebutnya.
Untuk prestasi yang ditorehkan di tingkat nasional, tercatat 17 penghargaan yang dicapai.
“Yang di tingkat nasional penghargaannya ada yang diraih oleh Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan serta berbagai OPD lainnya,” ujarnya.
Adapun terkait digitalisasi tata kelola administrasi pemerintahan, awalnya hanya diterapkan sebagian saat ini sudah hampir 100 persen bertransformasi ke digital tata kelolanya.
Sebelumnya, akun hanya 332 akun tandatangan eletronik menjadi 1.065 akun. Setelah Prof. Zudan menjabat telah naik menjadi lebih 300 persen.
“Ini akan kita kembangkan terus akunnya hingga ke tingkat sekolah, sehingga nanti kepala sekolah bisa tandatangan dari mana pun. Sehingga tata kelola digital dan tata kelola arsipnya jauh lebih bagus dan mudah,” jelasnya.
Dengan transformasi digital bisa bergerak ke pelayanan publik yang lebih bagus. Termasuk memotong proses yang tidak perlu atau persyaratan-persyaratan yang tidak diperlukan. Sehingga layanan publik menjadi lebih cepat dan akurat.
“Terima kasih kita sudah melakukan lompatan luar biasa, digitalisasi tata kelola administrasi pemerintahan,” pungkasnya. (*)