JAKARTA, EDUNEWS.ID-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengkritik pendidikan tinggi di Indonesia saat ini. Menurutnya saat ini kampus-kampus di Indonesia sudah hilang ‘university-nya’ dan beralih menjadi ‘multiversity’.
Ia menyebut, saat ini kampus semakin terkotak-kotak dan tersekat-sekat.
“Karena kita tahu Indonesia ini termasuk di dunia ini saya kira sedang mengalami masalah yaitu hilangnya apa yang disebut university itu,” ucap Muhadjir secara daring, Kamis (19/8/2021).
“Karena kampus-kampus sekarang sudah berubah menjadi multiversity, tersekat-sekat bidang studinya, tersekat-sekat di dalam jurusan fakultas dan sebagainya,” tambah mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Muhadjir menyebut pengotak-kotakan itu dimulai dari gedung jurusan dan fakultas yang dibuat secara terpisah. Lalu, interaksi lintas jurusan dan fakultas itu pun tidak terjalin erat.
Ia menilai, pengotak-kotakan itu juga menimbulkan rasa otoritas terhadap kepemilikan satu jurusan/fakultas. Kasus seperti itu, kata dia, banyak terjadi di kampus-kampus terkenal.
“Fakultas yang seolah mereka punya otoritas sendiri bahkan kalau ada fakultas lain mau pinjam gedung pun tidak bisa karena itu sudah merupakan daerah kekuasaan,” ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Muhadjir lantas membandingkan dengan masa saat dirinya berkuliah. Ia menyebut ketika ia berkuliah, mahasiswa lintas jurusan/fakultas bisa menyatu dan membicarakan banyak hal.
Ia mengatakan, refensi isu-isu yang dia baca itu berasal dari majalah, salah satunya Prisma.
“Saya yang waktu itu kuliah di jurusan agama saya bisa bicara ekonomi, saya bicara politik, saya bicara ilmu sosial karena Prisma. Dan saya melihat begitu juga teman-teman dari fakultas ekonomi bisa ngomong tentang agama dengan sangat fasih,” ucap dia.