MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang mahal, fasilitas tak memadai, dan adanya pungli (pungutan liar) jadi keresahan mahasiswa.
Hal tersebut turut dikeluhkan oleh mahasiswa Prodi (Program Studi) Pendidikan Ekonomi FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) UNM (Universitas Negeri Makassar). Keresahan itu mereka luapkan ke dalam istilah ‘Universitas Negeri Mahal’.
“Papermob yang mengangkat tema ‘UNM Mahal’ ini berangkat dari keresahan mahasiswa terkhusus di mahasiswa baru yang merasakan langsung bagaimana banyaknya biaya yang mesti mereka keluarkan,” tulis Arisal Aras di keterangan tertulisnya kepada edunews.id, pada Kamis (30/11/2023) malam.
Arisal selaku Ketua Umum HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) Pend. Ekonomi menjelaskan bahwa mahasiswa baru mengeluhkan berbagai pembayaran, di antaranya pembelian buku, tak adanya subsidi kuota selama kuliah online berlangsung, hingga fasilitas kampus tidak memadai; mulai dari ruang kuliah sampai Gedung BU yang mangkrak.
Selain itu, Arisal bersama pihaknya juga menyoroti soal penetapan golongan UKT tinggi yang tak sesuai dengan keadaan ekonomi mahasiswa. Penerapannya saat ini, menurut Arisal, sudah melenceng jauh dari tujuan awal dikeluarkannya kebijakan UKT di Perguruan Tinggi.
“Semoga penetapan UKT dapat lebih fleksibel disesuaikan dengan kondisi ekonomi mahasiswa dan kebutuhan proses perkuliahan sesuai dengan cita-cita awal dikeluarkannya kebijakan mengenai UKT,” jelasnya.
Akhir kesempatan, Arisal menyerukan agar mahasiswa lain sadar dengan keresahan yang HMPS ekspresikan lewat papermob ini, terkhususnya untuk mahasiswa baru.
“(Ini) metode propaganda baru agar kampanye Universitas Negeri Mahal bisa tersebar dengan luas dan mahasiswa baru juga bisa terlibat dalam agenda kampanye ini,” tutup Arisal.
Papermob ini dibuat sebagai ekspresi keresahan dan rangkaian kegiatan BLE (Basic Leadership Education) yang dihelat HMPS Pend. Ekonomi di Wisata Bukit Harapan, Bili-bili, Kab. Gowa, pada Minggu (24/11/2023) kemarin.
Dewasa ini, beberapa kampus Indonesia tengah mempersoalkan tentang UKT mahal yang mencekik perekonomian mahasiswa. Di Makassar, pada 5 Februari 2023 lalu, mahasiswi Unhas (Universitas Hasanuddin) pernah lakukan aksi simbolik tak mampu bayar UKT karena Ia anak nelayan.