JAKARTA, EDUNEWS.ID – Angkat putus sekolah dasar (SD) di Indonesia rupanya masih cukup tinggi. Hal itu merujuk dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada 2015-2016. Terdapat sekitar 946.013 siswa lulus SD yang ternyata tidak mampu melanjutkan ke tingkat menengah (SMP).
Hal ini diperparah dengan data 51.541 orang jumlah siswa yang melanjutkan pendidikan ke SMP ternyata tidak lulus. Artinya, ada 997.445 orang anak Indonesia yang hanya berijazah SD di tahun 2015 hingga tahun 2016.
“Kondisi ini tentu memprihatikan di tengah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui sekolah. Karena percuma siswa SD tinggi tapi berhenti di tengah jalan,” kata anggota Komisi X DPR RI Yayuk Sri Rahayuningsih beberapa waktu yang lalu.
Berdasarkan data tersebut, Yayuk menekankan agar pemerintah bisa melakukakan koreksi dan evaluasi mendasar terhadap sistem pendidikan nasional.
“Saya sangat berharap dalam upaya yang tengah dilakukan oleh Kemendikbud saat ini untuk memperbaiki strategi pendidikan nasional. Kenyataan ini diperhatikan betul,” jelasnya.
Yayuk menengarai, penyebab utama mengapa angka putus sekolah begitu tinggi adalah soal akses yang sukar. Kian tinggi jenjang sekolah maka makin sulit warga untuk mengaksesnya. Level SMP dan SMA sederajat kebanyakan terletak di pusat kecamatan atau kabupaten/kota, sehingga siswa yang tinggal di pelosok terhambat karena faktor transportasi.
“Saya akan telusuri soal ini lebih jauh dengan Kemendikbud,” tegasnya.