SINTANG, EDUNEWS.ID – Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan ada empat isu penting dalam pembangunan pendidikan di Kabupaten Sintang. Untuk itu diperlukan usaha keras guna perbaiki kualitas pendidikan.
“Pertama, rata-rata lama sekolah penduduk kita baru 6-7 tahun atau setara kelas 1 SMP. Seharusnya, melihat tuntutan perkembangan global rata-rata harus tamat 12 tahun. Untuk mencapai rata-rata 9 tahun saja, kita masih perlu kerja ekstra keras,” ungkapnya, Selasa (24/1/2017).
Isu kedua, jumlah dan kualitas guru. Sebagai ujung tombak pendidikan, sebaran guru masih belum merata di wilayah Kabupaten Sintang. Tingkat uji kompetensi guru sekitar 52,76. Angka itu dipandang belum maksimal. Cara guru mengajar masih konvensional. Budaya literasi juga masih sangat lemah di kalangan guru.
“Padahal siswa yang dihadapi adalah generasi melek digital,” katanya.
Ketiga, ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pendidikan masih terbatas seperti gudang sekolah, alat bantu belajar di kelas dan laboratorium. Buku pelajaran dan referensi juga masih minim di perpustakaan.
“Ruang kelas ada sekitar 736 baik di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Umum (SMU) rusak berat,” tukasnya.
Tata kelola pendidikan di sekolah menjadi isu keempat. Keterlibatan stakeholder masih perlu diperkuat agar tercipta sistem manajemen pendidikan yang baik. Sebab, ukuran keberhasilan sekolah tidak terlepas dari profesionalisme dan kepemimpinan Kepala Sekolah untuk mengelola sekolah.
“Masih banyak yang perlu dibenahi dan perlu usaha keras. Tapi Pemkab Sintang akan semaksimal mungkin mewujudkan masyarakat Sintang cerdas sesuai visi-misi pemerintahan kami lima tahun mendatang,” tukasnya.