JAKARTA, EDUNEWS.ID – Kementerian Agama (Kemenag) tengah menyiapkan rencana kerjasama pendidikan terbaru dengan Belanda dalam kaitan dengan pendidikan Islam dan bidang lainnya.
Kerjasama kedua pihak dalam bidang ini sudah dimulai sejak lama. Salah satunya dimulai pada 1988-2005, melalui program Indonesian-Netherlands Cooperation in Islamic Studies (INIS) yang diawali oleh pertukaran pengajar IAIN Indonesia ke Belanda untuk mengenalkan pembelajaran tentang Islam. Kali ini kerjasama akan ditingkatkan.
“Ini sekarang sedang mencoba untuk mengembangkan lagi kerjasama itu, dan bukan hanya seputar Islam tapi juga bidang lainnya,” kata Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Islam, Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin kepada wartawan seusai pertemuan dengan pihak kementrian pendidikan dan budaya Belanda di Kantor Kemenag, Selasa (22/11/2016).
Komarudin mengatakan negara itu memiliki sejarah keterkaitan dengan Islam sejak lama. Contohnya seperti universitas tertua di Belanda, yaitu Leiden University yang didirikan sejak 1757.
“Universitas Leiden yang merupakan universitas tertua di Belanda dulu memiliki profesor pertama dari orang Arab yang adalah Muslim,” katanya.
Pertemuan bersama hari ini dihadiri Direktur Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Budaya Belanda, Feite Hofman, beserta rombongan, dan juga para rektor dari beberapa universitas negeri.
Kerjasama kali ini tidak hanya melakukan pertukaran dosen pengajar, tapi juga akan dikembangkan dengan melakukan beberapa kegiatan bersama seperti workshop dan kemungkinan kerjasama lainnya.
Feite yang baru pertama kali berkunjung ke Kemenag mengatakan pembahasan akan dilanjutkan lebih detail dalam waktu dekat, menyusul ada kemungkinan tambahan dari dua pihak. Di samping itu, sejauh ini Belanda tertarik untuk melakukan kerjasama seputar pendidikan Islam.
“Universitas-universitas di Belanda juga menggali kerja sama di bidang pendidikan Islam dengan Kemenag RI, salah satunya Universitas Leiden,” tambah Feite.