JAKARTA, EDUNEWS.ID – Koordinator Presidium Badan Pimpinan Pusat (BPP) Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI), Agus Ambo Djiwa, mendukung kebijakan pemerintah untuk menghapus minyak goreng curah di lapangan.
Sebagai gantinya, pemerintah akan membuat minyak goreng kemasan.
“Kalau dilihat dari segi higienis dan kebersihan sih bagus. Masyarakat tidak sembarangan mengkonsumsi minyak yang tidak higienis. Kebijakan itu bagus,” ungkap dalam Talk Show bertema Mengurai Sengkarut Sawit dan Minyak Goreng di Hotel Artotel Suites Mangkuluhur, Ahad (19/6/2022).
Namun, lanjutnya, harga peralihan minyak goreng curah ke minyak kemasan tidak boleh terlalu tinggi. Jika memungkinkan harganya harus sama dengan harga minyak goreng curah.
“Yang penting harganya gak naik atau jangan sampai harganya lebih mahal dari curah. Kalau kemasannya saja paling berapa harganya, apalagi ada intervensi dari pemerintah pasti harganya tidak naik,” harapnya.
Agus juga menyarankan pemerintah agar menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan seluruh pihak yang terkait.
“Supaya tidak menjadi kontroversi di masyarakat, semua pihak diajak bicara. Karena kalau minyak goreng curah dihapus maka ada pengusaha kecil tidak mendapatkan minyak curah lagi. Secara otomatis tidak punya kerjaan dan akan nganggur.”
Selain itu, tambahnya, kebijakan ini perlu dikaji lebih mendalam antara manfaat dan kerugiannya agar tidak menimbulkan masalah baru.
Seperti diketahui, Pemerintah berencana menghapus minyak goreng curah. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Luhut mengatakan, penghapusan minyak goreng curah akan dilakukan secara bertahap untuk beralih ke minyak goreng kemasan sederhana.
“Jadi kita mau (minyak goreng) curah ini kita bikin kemasan sederhana, bertahap ya,” ujar Luhut di kantor BPKP, Rabu (15/6/2022).
(rls)
![](https://edunews.id/wp-content/uploads/2024/03/Logo-EDUNEWS-1.png)