MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Merespons kasus dugaan kekerasan anak yang terjadi di Sekolah Dasar (SD) Negeri Percontohan PAM Kota Makassar, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Makassar Achi Soleman berharap ada itikad baik dari berbagai pihak. Terkhususnya itikad baik dari keluarga terduga pelaku.
“Yang pertama adalah bagaimana itikad baik dari keluarga (terduga) pelaku. Itu yang mau kita pastikan,” ucap Achi ke edunews.id, Kamis (12/12/2024) malam.
Achi juga menginginkan agar Kepala SD Negeri Percontohan PAM bisa kooperatif. Pasalnya pihaknya, UPTD PPA Kota Makassar telah melayangkan pemanggilan kedua ke Kepala Sekolah namun belum diindahkan.
“Kepala Sekolah (SD Percontohan PAM) juga kita mau melihat bahwa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh sekolah terkait dengan kekerasan di sekolah ini sudah harus ditindaklanjuti sesegara mungkin,” tambahnya.
Ia juga mengaku telah berkoordinasi dan bersinergi dengan Dinas Pendidikan Kota Makassar. Ini dilakukan demi memaksimalkan penyelesaian kasus dugaan kekerasan yang terjadi.
“PPA dalam hal ini adalah bagian dari Pemerintah, Dinas Pendidikanpun juga adalah bagian dari Pemerintah. Jadi, memang butuh sinergitas dan kolaborasi untuk penyelesaian masalah kekerasan di sekolah,” jelas Achi.
Ia memastikan UPTD PPA akan memberi pelayanan terbaik. Salah satunya pemberian penguatan kepada korban.
“Khususnya secara psikologi, ini memang harus dikuatkan. Kami punya juga layanan terkait dengan itu dan kami akan mengusahakan untuk konseling kepada anak (korban),” beber Achi.
Ini akan dilakukan Achi bersama pihaknya demi memastikan keadaan korban. Mengingat dugaan kekerasan ini, menurutnya, berkaitan dengan masa depan korban.
“Kalau kita lihat masalahnya juga, ini masalah yang pasti untuk masa depannya si anak (korban) karena terkait dengan alat vitalnya” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan di salah satu media online, Muh Fadli Asrul selaku orang tua murid menyayangkan pihak UPT SPF SD Negeri Percontohan PAM Kota Makassar yang tidak proaktif terhadap penyelesaian kasus dugaan kekerasan anak di lingkungan sekolah. Kekecewaan Fadli disampaikan karena kasus kekerasan yang dialami anaknya di SD Negeri Percontohan PAM tidak kunjung diselesaikan. Padahal kasus ini terjadi pada 14 November 2024 lalu.
