JAKARTA, EDUNEWS.ID – Tokoh politik nasional Akbar Tandjung dianugerahi penghargaan “Maestro Aktivis Nasional” oleh Forum Aktivis Nasional (FAN) dalam sebuah kegiatan bertajuk Tribute to Akbar Tandjung di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (19/5/2024).
“Rekam jejak yang membuat kita bangga karena dedikasinya, kontribusinya, Bang Akbar membentuk sejarah kebangsaan kita setidak-tidaknya dalam 50 tahun terakhir,” ungkap Ketua Umum FAN Bursah Zarnubi.
Bursah menyebut pemberian penghargaan itu karena Akbar Tandjung merupakan salah seorang tokoh di balik berdirinya kelompok gabungan organisasi kemahasiswaan bernama Cipayung pada tahun 1972.
Diketahui, Akbar Tandjung sebagai Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bersama Suryadi sebagai Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Binsar Sianipar sebagai Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Chris Siner Key Timu sebagai Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKRI).
“Mereka rutin diskusi membicarakan berbagai persoalan bangsa, masalah-masalah kepemudaan dan mahasiswa,” ujarnya.
Kelompok Cipayung pun berkembang menjadi Cipayung plus, setelah bergabungnya Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), dan organisasi lainnya.
Pemberian anugerah itu ditandai dengan penyerahan bingkai lukisan bergambar Akbar Tandjung yang dibubuhi tanda tangan puluhan aktivis, pimpinan organisasi kemahasiswaan, dan kepemudaan di tingkat nasional.
Sementara itu, Dewan Penasihat FAN Maruarar Sirait mengatakan bahwa Akbar Tandjung bukan hanya milik HMI saja, tetapi milik semua organisasi kemahasiswaan/kepemudaan.
Lantas, Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait tidak lupa mendoakan supaya Akbar Tandjung diberi usia yang panjang.
Usai menerima penghargaan itu, Akbar Tandjung mengaku bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah mendapat penghormatan yang begitu tinggi.
“Tentu saja saya amat bersyukur kepada Tuhan bahwa saya mendapat penghormatan begitu tinggi dari saudara-saudara, rekan-rekan sekalian dalam rangka pembangunan nasional kita, yang tak lain adalah pembangunan sebagai pengamalan Pancasila. Itulah yang bisa saya sampaikan,” ungkapnya.