EDUNEWS.ID – Aksi demonstrasi terkait sejumlah undang-undang yang dibahas DPR RI tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa, tapi juga pelajar. Mereka turun aksi pada 25 dan 30 September 2019.
Mereka mengatakan aksi mereka untuk melanjutkan perjuangan para mahasiswa. Meski begitu Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) sebagai organisasi yang menggerakan mahasiswa mengatakan tidak pernah dalam mengajak pelajar untuk turun aksi.
“Kami mahasiswa khususnya Aliansi BEM SI kami tidak pernah sedikitpun dan sama sekali menarasikan untuk mengajak, mendiskusikan, membuat konsolidasi bersama adik-adik pelajar. Itu tidak sama sekali,” tegas Koordiantor pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia (SI), Muhammad Nurdiansyah di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).
Ia meyakini organisasi mahasiswa lainnya juga tidak ada yang mengajak pelajar untuk aksi. Maka itu, ia tidak tahu dan tidak bisa berkomentar banyak terkait aksi tersebut.
“Saya juga meyakini bahwa aliansi mahasiswa Indonesia atau gerakan mahasiswa lain pun berlaku hal yang sama juga. Jadi kami tidak mengetahui dan tidak ingin menanggapi apapun aksi pelajar beberapa waktu lalu,” ucap Nurdiansyah.
Mahasiswa kembali menggelar aksi hari ini dengan tuntutan yang sama. Dalam aksi tersebut mereka membagikan bunga kepada TNI dan Polri yang berjaga. Aksi itu sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya mahasiswa saat aksi di Kendari.
Selain membagikan bunga, mahasiswa juga melakukan teatrikal. Mereka membawa tiga instalasi menyerupai kuburan. Dua bertuliskan RIP KPK dan satu tertulis nama Immawan Randi dan Yusuf Qardawi. Mereka ialah dua mahasiswa Universitas Halu Oleo yang meninggal saat aksi di Kendari.
kmp