MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Peningkatan aktivitas ekonomi dimasa pandemi Covid-19 tidak diikuti oleh semua bidang usaha, salah satunya perhotelan dan restoran.
Usaha dibidang perhotelan dan restoran hingga kini masih tiarap dibawah angka normal, walaupun pada bulan Mei dan Juni mulai membaik.
Hal tersebut dibenarkan oleh, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Sulawesi Selatan, Anggiat Sinaga saat dikonfirmasi redaksi edunews.id, Sabtu (7/8/2021).
Ia pun juga mengungkapkan bahwa tingkat hunian Hotel di Sulsel dibawah angka 10 persen.
“Hotel dan resto bergerak di Mei hingga Juni tapi Juli hingga sekarang anjok terjun bebas dan tingkat huni saat ini hanya dibawah 10 %,” katanya.
Demi mengembalikan peningkatan aktivitas ekonomi di bidang usaha perhotelan dan restoran, dirinya berharap pemerintah pusat hingga daerah tidak lagi menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM dengan berbagai tingkatan level.
Ia berharap aturan PPKM diganti dengan Protokol Kesehatan agar ekonomi dan kesehatan sama-sama membaik.
“Semoga PPKM tidak diperpanjang tapi diganti dengan Prokes yang sangat melekat agar ekonomi bergerak dan kesehatan terkendali,” harap Anggiat Sinaga yang juga General Manager (GM) Hotel Claro tersebut.
Sebelumnya, Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan menyebutkan aktivitas ekonomi dimasa pandemi covid-19 mulai meningkat secara bertahap.
Hal tersebut dituliskan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Budi Hanoto, seperti dikutip redaksi edunews.id dalam keterangan persnya, Jumat (6/8/2021).
“Peningkatan aktivitas masyarakat dan peningkatan konsumsi dorong pemulihan ekonomi di lapangan,” kata Budi.
Berdasarkan hasil suveri BI Sulsel diketahui, peningkatan konsumsi tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan penyaluran kredit konsumsi yang tumbuh 38,08 persen dan 6,45 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat hanya 11,03 persen (yoy) dan 4,39 (yoy).
