MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Film “Menjemput Ajal” garapan Snapmovie Makassar, Rumpi Entertainment dan 786 Production, hari ini genap sepekan melakukan pengambilan gambar di Kota Malino.
Dengan melibatkan dua artis Nasional yakni Egi Fadly pemeran dalam Film “Jelangkung” dan “Pengabdi Setan” dan satunya lagi Sheline Zeina.
Sang Produser dan penulis naskah, Arie Achmad Buang mengatakan, pelibatan Egy sebagai aktor senior yang memang sering berperan antagonis dan punya karakter yang sesuai dalam film tersebut.
“Memang ada tokoh yang sesuai dengan karakter bang Egy. Sheline juga sesuai dengan tokoh karakter di dalam cerita ini. Apalagi Sheline memang baru pertama kali main di film layar lebar genre horror dan dia sangat antusias,” kata Arie, Sabtu (11/11/2023).
Lebih lanjut dikatakan, Egy berperan sebagai seorang yang memiliki ilmu hitam, antagonis. Sheline berperan sebagai seorang perawat RS. Mereka berdua berperan sebagai main supporting. Tokoh utama cerita ini adalah aktris makassar.
“Kami sengaja menjadikan aktor Utama masyarakat lokal. Alasannya yah untuk efisien waktu dan juga budgeting. Sementara untuk aktor Nasional kita jadikan sebagai supporting,” ujarnya.
Dikatakan, sebelumnya para pemain yang dinyatakan lolos casting melakukan coaching selama beberapa hari untuk mendalami peran dan karakter masing-masing dengan target selesai dalam 25 hari.
Sementara untuk peluncuran filmnya diproyeksikan berlangsung di tahun 2024.
“Rencananya film yang diangkat dari kisah nyata ini akan digarap selama 25 hari dan target penayangan tahun depan setelah lebaran haji. Harapannya semoga film ini sukses, makin banyak sineas-sineas Makassar yang berkiprah di dunia filmmaker dan tentu memberi hiburan kepada masyarakat,” sambungnya.
Egy sendiri mengaku ini pertama kalinya terlibat dalam Film di Makassar dan mengaku sangat antusias.
“Baru kali ini di Makassar, saya sangat antusias karena secara saya juga memang aktif di asosiasi Parfi 56 di bidang pendidikan dan pelatihan,” ucap Egy.
Menurut Egy pemeran Dukun dalam film ini juga mengatakan antusiasnya karena ingin berbagi pengalaman.
“Saya itu kan suka membuat workshop yang diikuti dari berbagai daerah. Nah Makassar ini geliat perfilmannya sangat kencang dan menggembirakan. Sekalian saya ingin menjajaki pendidikan keaktoran di Makassar. Jadi ketika ditawari ikut terlibat saya sangat antusias apalagi ide filmnya bagus. Film di Makassar ini punya warna dan karakter tersendiri,” jelasnya.