Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, menanggapi anggapan gagalnya proyek food estate atau lumbung pangan. Ia menegaskan proyek tersebut tidak semuanya gagal.
“Intinya adalah program-program yang sudah berjalan sekarang nomor 1 dan nomor 3 ini kan kompak food estate gagal,” kata Gibran saat debat cawapres, Minggu (21/1/2024).
“Saya tegaskan sekali lagi pak. Memang ada yang gagal, tapi ada yang berhasil juga, yang sudah panen misalnya di Gunung Mas, Kalteng itu sudah panen jagung, singkong, itu pak. Cek saja nanti ininya, cek saja datanya,” tambahnya.
Klaim keberhasilan yang disampaikan Gibran berbeda dengan fakta yang ditemukan organisasi lingkungan Walhi (Wahana Lingkungan Hidup) Kalimantan Tengah (Kalteng).
Direktur Walhi Kalteng, Bayu Herinata, mengatakan, berdasarkan temuannya di lahan seluas 600 hektare tersebut pada 2 Desember lalu sudah ada pembangunan infrastruktur pertanian.
Seperti tandon air berkapasitas 31.000 liter dan jaringan pipa untuk mengairi atau menyiram tanaman. Kemudian tumpukan tanah yang diduga diambil dari luar kabupaten.
“Itu tanah subur ditumpuk di jalan utama, sepertinya belum banyak diaplikasikan ke lahan tanam waktu itu,” ujar Bayu Herinata seperti dilansir BBC News Indonesia, Minggu (30/12).
Walaupun demikian, LSM Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalteng mengaku menemukan jagung yang tumbuh subur di food estate Gunung Mas merupakan “tanaman yang menggunakan medium polybag”.
Temuan Walhi juga mengungkap, selain kebun jagung dari polybag, ada juga tanaman jagung yang ditanam langsung di tanah bekas kebun singkong.
Dari amatan mereka, pertumbuhan jagung-jagung setinggi jengkal tangan orang dewasa itu disebut “tak begitu baik”.
sumber : kumparan