JAKARTA, EDUNEWS.ID – Jepang diprediksi bakal diterjang badai topan berkekuatan dahsyat, Haishen, dekat dengan perairan sebelah barat daya Jepang, Sabtu (5/9/2020).
Intensitas kekuatan topan itu saat ini semakin meningkat dan berpusat di dekat Minamidaito, sebuah daerah sebelah timur pulau utama Okinawa. Haisen diperkirakan akan mendekati barat daya Jepang atau sekitaran Kyushu, antara Minggu (6/9/2020) besok atau lusa.
Badan Meteorologi Jepang menyebut badai bakal menyapu dengan kecepatan angin hingga 290 kilometer per jam malam ini.
Selain itu, topan tersebut kemungkinan akan membawa hujan lebat, angin kencang, ombak tinggi dan gelombang badai. Sehingga tidak menutup kemungkinan juga bahwa peringatan darurat mungkin akan dikeluarkan.
“Ada bahaya potensi angin besar, hujan lebat, gelombang tinggi dan gelombang badai,” ujarnya petugas Badan Meteorologi Jepang Yoshihisa Nakamoto dalam jumpa pers dilansir dari AFP, Sabtu (5/9/2020).
Saat ini, Pemerintah Jepang telah mendesak sekitar 4.600 orang di Tarumizu, Kagoshima, untuk segera mengevakuasi diri. Sementara di Kyushu yang diprediksi bakal diserang Haishen besok atau lusa, telah diminta bersiap-siap.
Selain itu, Pihak berwenang di Minamidaitojima juga telah menginstruksikan sekitar 1.300 warga untuk mengungsi karena badai diperkirakan akan melanda pulau terpencil di sebelah timur Okinawa itu.
“Ini akan menjadi kesempatan terakhir untuk melarikan diri,” kata Sugimoto.Salah seorang pejabat Pemerintah Satoshi Sugimoto mengatakan bahwa topan terbaru ini dapat menimbulkan gelombang setinggi tsunami.
Sementara itu, Toyota bakal menghentikan aktivitas operasional di tiga pabrik di Kyushu hingga Senin malam, sementara perusahaan lain, termasuk Canon dan Mitsubishi Electric disebut akan melakukan hal serupa.
Tak hanya itu, Badai Haishen membuat maskapai penerbangan menyetop hampir 100 penerbangan. Bahkan, untuk mencegah kerusakan akibat topan, layanan kereta api cepat alias kereta peluru Shinkansen juga akan menangguhkan perjalanan kereta pada hari Senin (7/9/2020) mendatang.
Merespons segala potensi bencana besar ini, Pemerintah juga terpaksa meminta penjaga pantai Jepang untuk menunda pencarian awak kapal yang hilang dari kapal ternak yang terbalik di Laut China Timur.
Sebagaimana diketahui, sebuah kapal kargo yang membawa sekitar 5.800 ekor sapi dan 43 awak dilaporkan karam di lepas pantai Jepang pada Rabu (2/9/2020) ketika terjadi topan.
Seorang korban selamat mengatakan kapten kapal sempat mengirimkan sinyal bahaya ketika kapal diterjang topan. Tim penyelamat menggunakan tiga perahu karet dikerahkan untuk mencari korban selamat. Proses pencarian juga dilakukan menggunakan lima pesawat dan tim penyelamat terlatih.
Kapal kargo tersebut diketahui membawa 5.800 sapi dengan awak 39 warga Filipina, dua warga Selandia Baru, dan dua warga Australia. Kapal dalam perjalanan ke pelabuhan Tangshan, China dari Napier, Selandia Baru.
cnn
