JAKARTA, EDUNEWS.ID- Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan Pemerintah sudah menyusun Lima Prioritas Vertikal Utama Strategi Artificial Intelligence (AI) Nasional. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan potensi AI dalam berbagai sektor penting.
Kelima prioritas tersebut mencakup layanan kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan talenta, smart cities mobility, dan keamanan pangan.
Menkomdigi mengatakan dalam bidang pendidikan talenta, AI akan diterapkan melalui pembelajaran adaptif yang dirancang sesuai kebutuhan individu. Salah satunya yang sudah ditetapkan adalah metode self-paced learning dengan micro skill, sehingga masyarakat dapat mengakses materi pelatihan secara fleksibel dan mudah dengan platform online.
Menkomdigi menyebut salah satu prioritas strategi AI nasional adalah melahirkan talenta digital AI.
“Kami yakin dan percaya bahwa ITB juga menjadi salah satu pelopor, nanti kami juga akan melihat beberapa laboratoriumnya karena memang saat ini kebutuhan kita yang prioritas dan urgent sekali adalah memiliki talenta digital yang siap untuk teknologi AI,” ujarnya, dalam seminar nasional “Optimasi Pemanfaatan AI dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum” di ITB (21/12/2024), dikutip dari laman Komdigi pada Senin (22/12/2024).
Prioritas Strategi AI Nasional Lainnya
Adapun untuk layanan kesehatan, Meutya menyebut AI akan digunakan dalam layanan kesehatan karena memang sudah diawali oleh Kementerian Kesehatan dalam memperluas akses dan meningkatkan akurasi diagnosis. Ia mengatakan AI memungkinkan deteksi dini penyakit secara efisien dalam manajemen rumah sakit.
Kemudian untuk prioritas reformasi birokrasi, AI akan menjadi motor perubahan. Ia menyampaikan beberapa lembaga pemerintah sudah menerapkan proses pengolahan data berbasis AI yang memperlihatkan pengurangan waktu dan biaya operasional secara signifikan.
“Selain itu di kuartal 2025, kami juga akan meluncurkan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) Digital sebagai layanan terintegrasi lintas kementerian. Di Kementerian Komdigi khususnya dalam melaksanakan pengawasan terhadap konten negatif juga sudah menggunakan artificial intelligence,” jelasnya.
Untuk smart cities mobility atau pengembangan kota pintar, ia mencontohkan Kota Bandung sebagai salah satu kota yang sudah berhasil mengoptimalkan layanan publik secara digital.
“Pencapaian kota Bandung menjadi kota cerdas bahkan juga diakui oleh internasional. Untuk smart city ini juga kami sudah bekerjasama dengan ITB, karena kami tahu ITB melakukan pemeringkatan dan juga analisa terhadap kota-kota yang sudah menjalankan pelayanan berbasis digital,” ungkapnya.
Terakhir, untuk keamanan pangan yang merupakan salah satu arahan Presiden Prabowo, ia menyampaikan keamanan pangan dilakukan dengan optimalisasi siklus hidup pangan dan pengelolaan lahan pertanian melalui prediksi iklim dan cuaca, proyelso rantai pasok makanan dan logistik, juga peningkatan kualitas benih dan panen.
Ia menyebut keamanan pangan adalah salah satu sektor yang ingin didorong di mana pemanfaatan AI dapat diprioritaskan di awal.
“Tentu pada akhirnya, kita pahami bahwa AI akan terasa di segala lini, tapi kalau boleh kita memilih fokus dulu yang perlu disiapkan diantaranya adalah yang terkait dengan ketahanan gizi nasional,” ucapnya.
sumber : detikedu
