SUMENEP, EDUNEWS.ID – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengutuk pelaku penyerangan bom molotov di pintu depan Gereja Oikumene, Samarinda. Menurutnya, tindakan seperti itu tidak semestinya dilakukan oleh umat beragama.
“Tindakan seperti itu sama sekali bukanlah tindakan umat beragama. Tidak ada satupun agama yang mentolerir tindakan kekerasan seperti itu, apalagi itu dilakukan kepada rumah ibadah. Rumah ibadah itu wajib kita jaga bersama,” ujarnya usai memberikan sambutan pada Kesyukuran 64 Tahun Ponpes Al Amin Sumenep, Senin (14/11/2016).
Lukman berharap masyarakat tidak terpancing dan terprovokasi dengan aksi kekerasan ini. Menag juga meminta agar aparat kepolisian bisa mengungkap pelaku di balik peristiwa tersebut.
“Serahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum kita untuk mengungkap, lalu bisa memberikan hukuman bagi pelaku tindakan tersebut,” tandasnya.
Aparat kepolisian sendiri telah menangkap pelaku penyerangan bom molotov tersebut. Pelaku yang berinisial J tersebut saat ini masih diperiksa di Polres Samarinda. Pelaku merupakan mantan narapidana kasus teroris bom Puspitek Tangerang dan bom buku di Jakarta. Pelaku ke lokasi dengan menggunakan motor yang ternyata milik temannya.
Sebelumnya, sebuah bom jenis molotov meledak di pintu depan Gereja Oikumene yang terletak di Kelurahan Sengkotek, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Peristiwa terjadi kemarin (13/11/2016), sekira pukul 10.15 WITA, saat sejumlah jemaat sedang melakukan ibadah. Sejumlah anak-anak yang saat kejadian tengah bermain di halaman gereja menjadi korban.