JAKARTA, EDUNEWS.ID – Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menilai, Presiden Jokowi yang tidak berada ditempat saat Aksi Damai Bela Islam Jilid II menegaskan bahwa, blusukannya selama ini hanya pencitraan.
“Harusnya Presiden menemui wakil demonstran, mereka sudah bersusah payah datang dari berbagai pelosok dengan aksi yang damai dan tertib malah ditinggalkan. Aspirasi mereka sangat bagus dan konstitusional, yakni penegakan hukum bagi penista agama dan perusak kerukunan umat beragama,” kata Sodik yang juga ikut serta dalam Aksi tersebut, Jum’at (4/11/2016).
Presiden yang selama ini sering blusukan mencitrakan diri aspriratif kepada rakyat, tapi entah kenapa sekarang sulit menerima aspirasi rakyatnya. Jika aspirasi tidak ditindaklanjuti dengan serius, maka akan menggangu sektor lain bahkan menjadi bom waktu.
Menurut Sodik, ada sebuah keanehan yg luar biasa dengan presiden. Ia yang juga dinilai sering peduli dan menangani langsung terhadap perkara kecil, tapi sangat lambat reaksinya dalam penegakan hukum bagi seorang Ahok.
“Dengan lambatnya kasus ini, menguatkan dugaan orang bahwa Jokowi tidak berani tegas bertindak, karena ahok pegang banyak kartu mati Jokowi,” tegasnya.