JAKARTA, EDUNEWS.ID – Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana memangkas subsidi energi dan mengalihkannya jadi bantuan langsung kepada keluarga yang membutuhkan.
Penasihat ekonomi utama Prabowo, Burhanuddin Abdullah mengungkapkan pemerintah bisa menghemat sekitar Rp200 triliun jika subsidi energi lebih tepat sasaran.
“Kami ingin memperbaiki data, sehingga subsidi dapat diberikan langsung dalam bentuk transfer tunai kepada keluarga yang benar-benar berhak. Itulah yang akan kami lakukan,” ujar Burhanuddin dalam UOB Economic Outlook seperti dikutip Reuters pada Rabu (25/9).
Ia menilai penghematan anggaran itu bisa dialokasikan pemerintah untuk program baru.
Dalam APBN 2025, pemerintah menganggarkan belanja sebesar Rp3.621 triliun. Namun, sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk pembayaran utang dan kewajiban lainnya.
Oleh karena itu, menurut Burhanuddin, penghematan diperlukan agar pemerintah bisa membiayai inisiatif baru di berbagai sektor.
Pada 2022, subsidi bahan bakar mencapai Rp500 triliun, atau sekitar 16 persen dari total pengeluaran anggaran.
Indonesia memberikan subsidi untuk beberapa jenis bahan bakar dan tarif listrik demi menekan inflasi. Kendati, kebijakan ini menjadikan anggaran negara rentan terhadap fluktuasi harga minyak global.
Burhanuddin juga menekankan peran penting sektor swasta dalam mendukung visi Prabowo untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, naik dari 5 persen saat ini.
“Perusahaan swasta akan diundang untuk berinvestasi di proyek infrastruktur seperti pelabuhan laut,” tambahnya.
sumber : cnnindonesia
