TEMU
Pernahkah kau merasa Jagatmu terhenti?
Di Mana hidupmu sekaan fana,
Seolah ada sejuta kata yang tak sempat terucap.
Semestaku terhenti,
Yang dulunya aku tak tahu cara menatap senja,
Aku tak tahu cara menyapa,
Aku tak tahu cara berkata,
Aku tak paham dimana indahnya kalimat termaktub dalam larik-larik puisi.
Sehingga aku lupa cara menjadi manusia,
Aku lupa cara bersyukur,
Aku lupa cara ber-Doa.
Dan kemudian Temu datang.
Kau menjadi senja bagiku.
Kau mengajariku cara menyapa,
Cara berkata,
Cara bersyukur dan
Cara ber-Doa
Kau hadir di sela-sela malamku.
Mengganggu lelapnya mimpi,
Sehingga aku harus rela membagi jam tidurku.
Temu ini mungkin hanya kebetulan,
Entah kapan datangnya perpisahan.
Di penghujung malam ku lepaskan doaaku mengetuk pintu langit-Nya,
Berharap kaulah tempatku pulang esok dan nanti.
“Temu antara senja dan wanita bertangan sutera
Yang entah siapa namanya”
Penulis,
Moh. Miftahul Hidayat
