MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar hingga kini berupaya mengatasi kemiskinan ekstrem di 15 kecamatan.
Dilansir dari fajar.co, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar merilis jumlah kemiskinan ekstrem di 15 kecamatan. Data tersebut berasal dari Kemenko PMK.
Kabid Sosial Budaya dan Pemerintahan Umum Bappeda Makassar, Noptiadi mengatakan garis kemiskinan ekstrem tersebut dikategorikan lewat pendapatan harian yang hanya mencapai Rp11 ribu perhari atau kurang.
Menurutnya, data-data ini akan menjadi acuan utama dalam pemberian bantuan sosial hingga kebijakan-kebijakan lainnya.
“Ini akan menjadi sumber data bagi teman-teman di kelurahan untuk melakukan verifikasi,” kata Noptiadi.
Adapun wilayah paling tinggi tingkat kemiskinan ekstremnya berada di Kecamatan Tallo yang berjumlah 2.907 KK disusul Tamalate 2.348 KK, Panakkukang 1.916 KK, dan Makassar 1.842 KK.
Pihaknya pun menargetkan pengentasan kemiskinan ini bisa dihapuskan hingga tahun 2024.
“Penghapusan kemiskinan ekstrem dilakukan bersama-sama lintas SKPD baik itu NGO, dunia usaha, dan lainnya. Terutama bagaimana dengan program-program peningkatan kapasitas, peningkatan intervensi berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi mengatakan, pengentasan masalah kemiskinan kota ini merupakan PR besar pemerintah.
Fatma mendesak OPD-OPD terkait seperti Disnaker, Dinas Koperasi, Dinas Perumahan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan untuk lebih progresif dalam menekan angka tersebut.
“Saya selalu turun ke bawah dan masih banyak menemukan hal-hal yang menjadi faktor kemiskinan ekstrem,” ungkapnya.
