EDUNEWS.ID – Aksi Mahasiswa terkait penolakan Presiden tiga periode kembali digelar di sejumlah jalan Provinsi di Kota Makassar Jumat, Maret (8/4/2022).
Pihaknya menggelar demo hingga menjelang buka puasa. Aksi mereka digelar di Jalan AP Pettarani, Jalan Sulatan Alauddin, Fly Over, dan Jalan Urip Sumoharjo (depan kampus UMI).
“Semua BEM di Universitas Bosowa akan turun. Kami akan menuntut beberapa hal yang jadi masalah kebangsaan saat ini,” kata Muhammad Rio, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa.
Salah satu tuntutan yang disuarakan mahasiswa adalah menolak masa perpanjangan Presiden RI dan penundaan pemilu 2024.
Kata Rio, orde baru mulai muncul di rezim kekuasaan Jokowi.
“Ini sangat mencederai sistem demokrasi kita. Sementara para wakil rakyat tidak ada yang berani bersuara. Semua mendukung pemerintah,” ungkapnya.
Selain Universitas Bosowa, mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) juga bakal menggelar aksi unjuk rasa di depan kampus.
Juru bicara Aliansi Mahasiswa UMI Mira, mengatakan mereka akan menggelar aksi demonstrasi secara damai. Selain menolak masa perpanjangan Presiden Jokowi, mereka juga bakal menuntut pemerintah mengembalikan harga BBM dan minyak goreng yang melambung tinggi saat ini.
“Jika kita tidak bereaksi, orde baru jilid II akan terjadi di Indonesia,” ungkapnya.
Mira mengaku aksi lebih besar akan dilakukan mahasiswa, Sabtu, 9 April esok. Tuntutannya masih sama. Menolak penundaan pemilu dan masa jabatan presiden diperpanjang.
Sementara, Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Lando mengatakan ada ribuan personel yang disiagakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa. Ia berharap mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya secara aman agar tak ada bentrok.
“Ada sekitar 2.000 personel yang akan jaga. Kita harap tidak ada bentrok, mahasiswa bisa sampaikan aspirasinya dengan damai,” kata Lando.