JAKARTA, EDUNEWS.ID – Saat ini perguruan tinggi di Indonesia kekurangan 38.000 dosen kesehatan. Hal itu diungkapkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir usai pertemuan dengan Asosiasi perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) di Jakarta, Senin (23/1/2017).
“Saat ini perguruan tinggi kekurangan 38.000 dosen di bidang kesehatan baik itu di program studi perawatan, kebidanan maupun gizi,” ujar Nasir.
Dia mengatakan masalah kekurangan dosen ini disebabkan bertambahnya jumlah mahasiswa. Saat ini, jumlah rasio dosen untuk perguruan tinggi swasta masih 1:100. Padahal idealnya 1:40. Selain itu juga, jumlah penyelenggaraan pendidikan program pascasarjana tumbuhnya tidak sesuai dengan jumlah permintaan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, lanjut dia, pihaknya akan memberikan mandat ke beberapa perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan program pascasarjana. Nasir menambahkan untuk mengatasi persoalan itu, pihaknya akan merekrut dosen dari industri.
“Ke depan, kami akan bantu untuk peningkatan kompetensi dosen. Jadi nanti dosennya bisa diambil dari industri, yang selama ini belum pernah masuk ke perguruan tinggi. Selain itu permintaan dari Aptisi ada 15 PTS yang akan menyelenggarakan pendidikan program S2,” lanjut dia.