JAKARTA, EDUNEWS.ID – Kementerian Agama menggelar kegiatan ekspose sejumlah studi tentang Pendidikan Islam di Indonesia. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Kemitraan Pengembangan Kapasitas dan Analisis Sektor Pendidikan. Beberapa hal yang dibahas antara lain mengenai studi pendanaan pendidikan madrasah di Indonesia, pendidikan nilai budaya damai, hingga teknis metode pembelajaran agama islam dan budi pekerti berbasis Islam.
“Kami saat ini mengayomi setidaknya 318.500 institusi pendidikan Islam dan tidak kurang dari 42 juta murid peserta pendidikan agama Islam. Sebagai sub-sektor sistem pendidikan nasional, Pendidikan Islam saat ini memberikan layanan pendidikan kepada sedikitnya 66,6 juta murid di seluruh nusantara dan menjadi kontributor besar bagi total kepesertaan pendidikan secara nasional,” jelas Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, kemarin (23/11/2016).
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya juga menegaskan bahwa potensi serta keunggulan yang didapatkan dari bahwa keunggulan yang dimiliki oleh pembelajaran Agama Islam dapat menjadi sebuah modal dalam menbangun bangsa. Apalagi Pendidikan Islam Indonesia kedepannya memiliki visi untuk mewujudkan pendidikan Islam yang unggul, moderat dan menjadi rujukan dunia dalam integrasi ilmu agama, pengetahuan dan teknologi.
“Demi memastikan kualitas sumber daya manusia yang baik, maka Pendidikan Islam perlu fokus pada sedikitnya tiga aspek, yaitu kualitas pendidikannya, pembentukan akhlak murid yang baik dan budi pekerti yang luhur, serta pengembangan keterampilan mereka dalam berpikir tingkat tinggi,” ujarnya.