JAKARTA, EDUNEWS.ID – Anies Baswedan belum lama ini melayangkan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi mobil listrik.
Hal ini kemudian menimbulkan perdebatan berbagai pihak.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pun turut memberikan tanggapan.
Menurutnya, mobil dan motor listrik penting untuk mencapai emisi rendah yang ditargetkan pada 2060 mendatang.
Namun, JK mengatakan kebijakan tersebut harus dibarengi dengan pengembangan energi terbarukan di sektor lain.
“Sekarang bersamaan, tapi jalannya lambat. Maka emisi yang hilang dengan adanya mobil listrik pindah ke PLTU, ke batubara,” kata dia dalam dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (18/5/2023).
JK juga mengatakan, insentif yang diberikan ke mobil listrik perlu diberikan ke pembangunan listrik dengan energi terbarukan.
“Kalau tidak, maka tidak ada efeknya. (Emisinya) hanya pindah saja,” beber JK.
Selain itu, JK perlunya memastikan subsidi yang diberikan untuk mobil listrik, supaya tepat sasaran dan benar-benar diperhitungkan.
“Jangan sampai pajak rakyat jatuh ke yang mampu,” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Anies melontarkan kritik mengenai subsidi mobil listrik dalam pidatonya di acara Pengukuhan Amanat Nasional.
“Solusi menghadapi tantangan lingkungan hidup, polusi udara bukan lah terletak di dalam subsidi mobil listrik yang pemilik mobil listriknya yang mereka tidak membutuhkan subsidi, betul?” tegas Anies.
Anies menilai, subsidi kepada mobil listrik dalam pemakaian mobil pribadi emisi karbon per kapita per kilometer katanya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak.
