EDUNEWS.ID-Ancaman perubahan iklim semakin nyata terlihat di dunia. Data terbaru menujukan bahwa wilayah yang mengalami deforestasi di hutan Amazon Brasil telah mencapai level tertinggi dalam 15 tahun. Hutan ini salah satu ‘paru-paru’ dunia.
Data yang dirilis pada Kamis oleh Institut Sistem pemantauan Prodes Nasional untuk Luar Angkasa menunjukkan Amazon Brasil kehilangan 13.235 kilometer persegi hutan hujan dalam periode referensi 12 bulan dari Agustus 2020 hingga Juli 2021. Ini merupakan lonjakan sekitar 22% bila dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini membuat beberapa organisasi peduli lingkungan meradang. Mereka menuding bahwa Presiden Brasil Jair Bolsonaro melakukan pembiaran terbuka terhadap aksi deforestasi ini.
“Ini memalukan. Itu adalah kejahatan,” kata Márcio Astrini, sekretaris eksekutif Observatorium Iklim, jaringan kelompok nirlaba lingkungan, dikutip dari cnbc, Ahad (21/11/2021).
“Kami melihat hutan hujan Amazon dihancurkan oleh pemerintah yang menjadikan perusakan lingkungan sebagai kebijakan publik.”
Senada dengan Márcio, Mauricio Voivodic, direktur eksekutif kelompok lingkungan internasional WWF untuk Brasil, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kenacuran hutan hujan Amazon paling parah terjadi di era Bolsonaro.
“Ini adalah Brasil yang sebenarnya yang coba disembunyikan oleh pemerintah Bolsonaro dengan pidato dan tindakan fantastik greenwashing di luar negeri,” ujarnya.
Bolsonaro sendiri menyatakan komitmennya untuk mengembangkan Amazon. Ia juga menepis kecaman global tentang kehancuran hutan itu. Dalam sebuah sesi di Uni Emirat Arab (UEA), ia mengatakan bahwa tuduhan terhadap Brasil mengenai deforestasi tidak adil dan bahwa sebagian besar Amazon tetap murni.
Selain itu, Brasil juga sempat menandatangani ‘Deklarasi Pemimpin Glasgow tentang Hutan dan Penggunaan Lahan’ dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim COP26 di Glasgow, Inggris.
Konferensi yang juga diteken Indonesia ini dimaksudkan untuk mencegah deforestasi global demi mencapai tujuan dari Kesepakatan Paris 2015 yang menetapkan standar kenaikan suhu global tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius.
sumber : cnbcindonesia.com
