JAKARTA, EDUNEWS.ID – Pertemuan petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Kamis (1/3/2018) lalu menyisakan polemik. Pasalnya, ada perbincangan tentang pemenangan Jokowi di Pilpres 2019.
Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie yang merasa heran dengan polemik ini meluapkan keterusikannya di Twitter @grace_nat.
“Heran lebay banget yang pada ributin audiensi PSI ke Istana. Istana itu rumah rakyat. Sampai ada yang ngirimin pasukan untuk demo minta PSI dibubarkan. Segitu takutnya ya sama anak-anak muda? belum lagi yang buat aneka hoax. ndeso ah!” kicaunya, Sabtu (3/3/2018).
Namun bukannya menyelesaikan masalah, kicauan ini justru mengundang hujatan dari warganet. Ada yang mengomentari mengenai penyebutan Istana Negara sebagai rumah rakyat tapi disalahgunakan untuk membahas pemenangan pilpres.
“Rumah rakyat tapi untuk ngomongin kepentingan rakyat! Bukan untuk kepentingan kalian dan Pak Jokowi, kalau mau ngomongin kepentingan kalian cari rumah makan padang, nah ngobrol klen di situ, norak lu!” kesal akun @inthanlubis.
Ada juga warganet yang menilai kicauan mantan presenter itu kurang intelek sebagai seorang pimpinan parpol. Grace juga dinilai gagal dalam mendefinisikan fungsi Istana.
“Tante grace kan ketum Partai bantahan anda tidak menampakan narasi intelek seorang pimpinan parpol, anda sudah gagal mendefinisikan fungsi Istana, fungsi presiden dan tema pertemuan tidak terkait langsung kepada urusan rakyat. Ndeso ialah gagal berfikir strategis cenderung ke syahwat kuasa jangka pendek,” ujar akun @SangarjunaCool.
Tidak hanya itu saja, ada juga warganet yang keberatan dengan ungkapan “ndeso” yang dipakai Grace Natalie.
“Kok bawa-bawa ndeso. Wah sebagai penggiat desa kami keberatan, ini dah pembunuhan karakter. Dan jelas PSI nggak pro desa. Jangan Norak ah,” tukas @DesaKita2.