JAKARTA, EDUNEWS.ID – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menyiapkan dana sebesar Rp 68,2 miliar untuk pemenuhan kebutuhan bantuan pascagempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Desember 2016 lalu. Penyaluran dana dilakukan dalam dua tahap, yakni Rp 25,8 miliar menggunakan anggaran 2016 dan Rp 42,4 miliar menggunakan anggaran 2017.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pihaknya bertanggung jawab dalam pengadaan furnitur dan peralatan pembelajaran. Sementara pembangunan ruang kelas darurat dan gedung permanen menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) dengan anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Saya mengharapkan Kementerian PUPR dapat segera menuntaskan pembangunan ruang kelas sementara dan memulai pembangunan gedung sekolah permanen, sehingga Kemendikbud dapat memenuhi kewajibannya menyediakan furnitur dan alat pembelajaran yang dibutuhkan ruang-ruang kelas nanti. Gedung sekolah yang baru nanti harus lebih baik dari yang lama,” ucap Muhadjir, kemarin (4/1/2017).
Berdasarkan hasil pemantauan tim Kemendikbud terkait kerusakan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan, terdapat 65 sekolah yang mengalami kerusakan. Terdiri dari 35 sekolah dasar, 11 sekolah menengah pertama, 13 sekolah menengah atas, dan enam sekolah menengah kejuruan.
Muhadjir menuturkan, terdapat juga 81 fasilitas pendidikan anak usia dini mengalami kerusakan dengan tingkat rusak sedang dan berat. Ia menyatakan, selain menyalurkan bantuan dana, Kemendikbud juga menggelar program trauma healing dan bimbingan psikososial. Lebih lanjut, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru dan siswa yang tak mengendurkan semangat untuk sekolah.
“Walaupun berada dalam berbagai keterbatasan, mereka tetap semangat belajar mengajar,” ujarnya.
