Literasi

Momentum Sumpah Pemuda, Bangkitlah Pemuda!

Gunawan H

Oleh : Gunawan Hatmin*

OPINI, EDUNEWS.ID-Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Yang dimaksud dengan “Sumpah Pemuda” adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap “perkumpulan kebangsaan Indonesia” dan agar “disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan”.

Istilah “Sumpah Pemuda” sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah Pemuda

Era milenial yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, melahirkan generasi-generasi milenial yang juga sangat tergantung pada keberadaan teknologi. Celakanya, perkembangan teknologi yang sangat pesat ini sangat mengancam kehidupan sosial manusia. Manusia di era milenial, cenderung hidup soliter, asyik dengan dirinya, dan asyik dengan dunianya. Pesatnya teknologi yang serba memudahkan, membuat manusia merasa bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa memerlukan interaksi dengan banyak orang. Interaksi sosial antar individu, justru terjadi lebih banyak di dunia maya ketimbang di dunia nyata.

Keadaan seperti ini, membuat generasi muda menjadi apatis dan kehilangan kepekaan pada kondisi sosial masyarakat sekitarnya. Lebih parah lagi, ketika keadaan-keadaan tersebut memicu pragmatisme dalam berpikir. Para pemuda tidak lagi memiliki semangat perjuangan, apalagi semangat perlawanan. Tidak semua memang seperti itu, tapi sebagian besarnya seperti itu. Mudah-mudahan saya salah dalam hal ini.

Momentum peringatan sumpah pemuda pada 28 Oktober 2018 ini, seharusnya menjadi momentum bagi kebangkitan pemuda-pemuda Indonesia. Membangkitkan semangat dan kesadaran para pemuda Indonesia sebagai generasi pejuang, dan generasi pelopor. Karena pada hakikatnya, yang paling berhak atas negeri ini adalah para generasi muda, karena merekalah yang akan menjadi pewaris bangsa dan negara ini. Oleh karena itulah, para pemuda tidak boleh cuek dan apatis pada kondisi bangsa dan negara.

Baca Juga :   Bagaimana Ormawa Kampus Menyuburkan Mental Hipokrit

 

*Penulis adalah mahasiswa UIN Makassar, kader HMI MPO 

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com