Opini

Bantaeng Darurat Moralitas?

Oleh: Andi Imran*

OPINI, EDUNEWS.ID – Baru-baru saja, kita merayakan momentum Hari Jadi Bantaeng (HJB) yang ke-768 dengan tema “Bersama Kita Baik”.

Tentunya kita merasa senang dan bangga karena sampai hari ini Bantaeng merupakan kota tertua di Sulawesi Selatan yang masih menunjukkan eksistensi nya.

Di dalam perayaan tersebut, ada beberapa event yang dihadirkan oleh panitia pelaksana, seperti Tabligh Akbar, Perayaan Upacara, Pesta Kembang Api, dan Malam Puncak yang diisi artis, serta gerakan Anti Mager (malas gerak).

Sebagai anak muda yang lahir di Bantaeng, saya mengapresiasi inisiatif yang diambil pemerintah daerah. Oleh karena melalui momentum Hari Jadi Bantaeng tersebut, masyarakat saling bertemu dan meningkatkan rasa saling menjaga kebersamaan sesama warga Bantaeng.

Pendakwah asal Sulawesi Selatan, Ustadz Das’ad Latif, menyampaikan nasihat keagamaannya sekaligus memberikan motivasi kepada kita semua agar senantiasa menebar kebaikan. Namun terdapat sisi gelap di balik perayaan tersebut.

Saat malam puncak, di lapangan Hitam Pantai Seruni, didapati dua orang laki-laki, melakukan tindakan yang tidak etis yakni berciuman di tengah keramaian. Diduga keduanya merupakan pasangan LGBT.

Tindakan tersebut mendapat sorotan dari berbagai kalangan, termasuk tokoh agama. Sangat di sayangkan ada praktik LGBT di Bantaeng. Praktik demikian berpotensi merusak moral di lingkungan sosial serta sama sekali tidak mencerminkan nilai positif kepada masyarakat Bantaeng.

Praktik LGBT tersebut sudah barang tentu melanggar norma hukum, norma agama, norma kesusilaan dan norma sosial. Saya kira di Kabupaten Bantaeng di usianya yang sudah tua, sangat erat menjaga norma-norma tersebut.

Memang, kita akui bahwa tindakan seperti itu dilakukan atas dasar hak perseorangan dengan dalih selagi tidak mengganggu hak orang lain. Pandangan seperti ini pada dasarnya keliru meskipun mendapat dukungan dan perlindungan dari aktivis dan komunitas HAM. Tetapi perlu kita menggarisbawahi bahwa tindakan tersebut dilakukan di tengah keramaian.

Menurut penulis, masyarakat Bantaeng perlu meng dikotomisasi terkait hal mana yang layak di pertontonkan di publik dan mana layak di privatisasi.

Jauh sebelum praktik LGBT tersebut, masyarakat Bantaeng juga sempat dihebohkan dengan Tarian Erotis di Lapangan Hitam Pantai Seruni. Tindakan ini seketika mendapat kecaman dari banyak kalangan, dan sempat dibawa ke rana hukum, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya. Kejadian-kejadian seperti ini dapat merusak citra Kabupaten Bantaeng dan menjadi bumerang bagi pemerintah.

Fenomena paradoks terjadi di Bantaeng. Artinya, ada Ustad yang senantiasa memberikan motivasi kepada kita agar senantiasa menebar kebaikan dan menjaga kebersamaan. Disaat bersamaan, ada pihak yang melanggar norma sosial dan ada pihak yang memberi peluang penyakit-penyakit masyarakat merajalela.

Hemat penulis, jika tindakan-tindakan tersebut tidak mendapatkan perhatian khusus, maka akan merembet pada menurunnya kepercayaan dan empati masyarakat Bantaeng terhadap pemerintah.

Selain itu, juga akan menjadi kenangan buruk selama kepemimpinan IA di Kabupaten Bantaeng.

Sebab bagaimanapun, tindakan-tindak diluar norma masyarakat Bantaeng tidak boleh didiamkan. Kita berharap pemerintah daerah dan pihak yang terkait agar segera mengambil langkah preventif, baik dalam level pencegahan maupun penanganan.

Apalagi tindakan-tindakan yang tidak etis tersebut, tidak sejalan dengan slogan pemerintah, yakni Beriman yang memakai terminologi agama dan Kita Baik, Bantaeng Baik.

Andi Imran, Aktivis Desa Pattalassang Bantaeng

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top