JAKARTA, EDUNEWS.ID – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendatangi rumah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab di Petamburan, Tanah Abang Jakarta Pusat, kemarin (14/11/2016). Pertemuan itu berlangsung selama hampir satu jam.
“Kami diundang, kebetulan Habib (Rizieq) ada pengajian. Jadi kami hadir dalam pertemuan tersebut,” kata Ketua Pengurus Besar HMI (PB HMI), Mulyadi P Tamsir.
Dalam pertemuan itu, Mulyadi mengungkapkan, mereka sempat membicarakan aksi demonstrasi damai 4 November lalu. Pertemuan itu pun, kata dia, salah satu bentuk tindak lanjut dari aksi tersebut.
Aksi unjuk rasa pada 4 November itu merupakan bentuk protes terhadap perkara penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Massa meminta pemerintah memproses secara hukum kasus tersebut. Aksi itu berakhir rusuh setelah massa menolak dibubarkan setelah pukul 18.00 WIB.
Dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai penahanan empat anggota HMI oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya. Saat ini, mereka telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kerusuhan tersebut.
“Habib (Rizieq) bilang akan ikut datang menjenguk anggota kami yang ditangkap karena aksi ini. Mereka berniat menjenguk sebagai rasa empati mereka,” kata Mulyadi.
Mulyadi datang bersama sejumlah anggota Korps Alumni HMI (KAHMI), termasuk Ahmad Doli Kurnia. Dalam pertemuan itu, hadir pula sejumlah tokoh yang ikut dalam aksi kemarin, seperti Habiburokhman dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Bachtiar Natsir dari Kordinator Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI, dan Munarman Sekretaris Jenderal FPI.
Mulyadi membantah kabar bahwa pertemuan itu sekaligus membahas rencana aksi massal 25 November mendatang.
“Kalau sudah ada proses penegakan hukum (terhadap Basuki) saya rasa sudah tak ada lagi demo selanjutnya,” kata dia.
Mulyadi seharusnya menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, hari ini (kemarin-red), 14 November 2016. Namun, dia tidak memenuhi panggilan itu demi mengikuti pertemuan dengan Rizieq.
“Besok baru saya baru bisa datang,” kata dia.