SURABAYA, EDUNEWS.ID – Uni Eropa kembali menawarkan 1.600 kepada pelajar Indonesia untuk menempuh pendidikan di negara anggotanya. Pemberian beasiswa bisa berupa beasiswa penuh hingga pendidikan selesai beserta biaya hidup ataupun hanya sebagian.
Teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan yang berkembang beserta fasilitasnya di Uni Eropa menjadi daya tarik tersendiri. Khususnya bagi yang mau melanjutkan di bidang sains dan teknologi. Seperti yang dilakukan Shatila (22), alumnus program studi Kimia Fakultas MIPA Institur Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
“Kalau di Eropa, apalagi Jerman banyak jurusan Sains yang spesifik. Saya ingin ambil yang Kimia Material,” jelasnya ketika ditemui dalam Pameran Pendidikan Tinggi Eropa (EHEF) di Ballroom Grand City Surabaya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Selasa (8/11/2016).
Untuk menempuh pendidikan di luar negeri, tentunya ia sudah memiliki keahlian dalam bahasa inggris, bahkan setahun ini ia sudah mempelajari bahasa Jerman.
Sehingga ia berupaya bisa mendapatkan beasiswa dari dalam dan luar negeri.
EHEF ini diselenggarakan untuk ke-8 kalinya di Jakarta dan ke-3 kalinya di Surabaya. Dengan menghadirkan 10 negara dan 90 perguruan tinggi.
Destriani Nugroho, Program officer di Bidang Pendidikan Uni Eropa di Jakarta menjelaskan hingga saat ini, terhitung sebanyak 9,600 mahasiswa dan dosen asal Indonesia yang studi di Eropa.
Beasiswa 1.600 mahasiswa selalu terserap tiap tahunnya.Paling banyak negara yang menerima mahasiswa tersebut yaitu dari Inggris, Jerman, Belanda dan Perancis. Dan paling banyak didominasi peminat jurusan bidang teknik.
“Setiap tahunnya, sekitar 1.600 beasiswa ditawarkan melalui program Erasmus+ dari Uni Eropa serta program beasiswa Negara-negara Anggota Uni Eropa. Selain itu, Uni Eropa turut mendukung Pemerintah Indonesia menerapkan strategi dan reformasi kebijakan pendidikan melalui berbagai program bilateral,” ungkapnya.
Potensi warga Indonesia melanjutkan pendidikan di uni Eropa menurutnya sangat besar di era globalisasi. Para mahasiswa juga dapat menjalin persahabatan baru walaupun latar belakang berbeda.
Pendidikan adalah salah satu cara paling efektif untuk menyatukan masyarakat dan memberikan pemahaman yang mendalam di antara masyarakat Eropa dan Indonesia.
“Studi di luar negeri lebih dari sekedar meraih kualifikasi akademis. Pengalaman tersebut memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk menemukan jati diri dan menjadi mandiri sekaligus menjelajah berbagai budaya baru,” lanjutnya.