Dunia Islam

Puasa Ramadan, Berikut Syarat Wajib dan Rukunnya

Ramadan/Ilustrasi.

JAKARTA, EDUNEWS.ID – Setiap ibadah dalam agama Islam, termasuk puasa Ramadan, dianggap sah jika sudah terpenuhi syarat dan rukunnya. Puasa Ramadan memiliki lima syarat wajib dan dua rukun yang harus tuntas dipenuhi agar dapat dianggap sah.

Kewajiban puasa merupakan salah satu dari rukun Islam yang wajib ditunaikan setiap muslim dan muslimah yang telah memenuhi syarat.

Muslim wajib memenuhi 5 syarat wajib puasa Ramadan, berikut:

1. Beragama Islam
Puasa termasuk rukun Islam, hanya orang muslim dan muslimah yang wajib menunaikan ibadah puasa Ramadan.

Syarat keislaman ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Umar bin Khattab Ra yang berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Islam didirikan dengan 5 hal, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad adalah utusan-Nya, didirikannya sholat, dikeluarkannya zakat, dikerjakannya haji di Baitullah [Kakbah], dan dikerjakannya puasa di bulan Ramadan,” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Balig
Syarat wajib puasa kedua ialah telah mencapai balig atau pubertas. Bagi laki-laki, ia ditandai dengan keluarnya sperma dari kemaluannya, baik dalam keadaan tidur ataupun terjaga. Sementara bagi perempuan, ditandai dengan menstruasi.

Dalam uraian “Syarat Wajib dan Rukun Puasa Ramadhan” yang ditulis Ustaz Syaifullah Amin di NU Online bagi laki-laki dan perempuan yang belum keluar sperma dan belum menstruasi, batas minimal dikatakan balig jatuh pada usia 15 tahun dari usia kelahiran.

3. Berakal sehat
Syarat wajib puasa yang ketiga bagi seorang muslim dan balig adalah ia harus memiliki akal yang sehat, sempurna, dan tidak gila. Selain itu, tidak mengalami gangguan mental dan tidak hilang kesadaran.

Syarat kebaligan dan akal sehat ini bersandar pada sabda Nabi Muhammad SAW: “Tiga golongan yang tidak terkena hukum syar’i: orang yang tidur sampai ia terbangun, orang yang gila sampai ia sembuh, dan anak-anak sampai ia baligh,” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

4. Mampu menunaikan puasa
Jika seorang muslim tidak mampu menjalankan puasa karena sebab tertentu, ia diwajibkan mengganti di bulan berikutnya atau membayar fidiah.

Ketidakmampuan berpuasa ini bisa terjadi karena perjalanan berat (musafir), sakit, hamil dan menyusui, dan berusia tua atau sudah renta.

Baca Juga :   Perhatikan! 4 Tips Makan Sahur untuk Penderita GERD

5. Mengetahui awal Ramadan
Syarat wajib yang terakhir adalah mengetahui awal Ramadan dan hari pertama puasa hingga sebulan penuh.

Untuk menetapkan awal Ramadan, dapat bersumber pada hilal. Jikalau hilal tidak dapat dilihat karena tebalnya awan, untuk menentukan awal bulan Ramadan bisa dengan menyempurnakan hitungan tanggal bulan Sya’ban menjadi 30 hari.

Rujukannya adalah hadis Nabi Muhammad SAW: “Berpuasa dan berbukalah karena melihat hilal, dan apabila hilal tertutup awan maka sempurnakanlah hitungannya bulan menjadi 30 hari.” (HR. Bukhari).

Meskipun demikian, sebagian ulama berpendapat penentuan awal Ramadhan bisa dilakukan tanpa metode rukyatul hilal (melihat bulan), yang dengan cara hisab.

Setelah terpenuhinya syarat wajib, orang yang menjalankan ibadah puasa harus memenuhi rukun puasa agar ibadahnya sah dan diterima Allah SWT. Dilansir dari NU Online, rukun puasa hanya ada dua.

1. Niat puasa
Niat adalah penegasan status fardu dari ibadah puasa Ramadhan. Hal ini menunjukkan kejelasan adanya ibadah, bukan hanya sekadar kehendak menunaikannya.

Menurut ulama Mazhab Syafi’i, setiap orang yang hendak berpuasa disunahkan untuk melafalkan bacaan niatnya. Bacaan niat puasa Ramadan adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin an’adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”

2. Menahan diri dari pembatal-pembatal puasa
Rukun kedua dalam ibadah puasa sebagaimana definisinya, yakni menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan sejak terbit fajar (waktu subuh) hingga terbenamnya matahari (magrib) dengan niat karena Allah SWT.

Terdapat beberapa hal yang membatalkan puasa, seperti makan-minum, hubungan suami-istri di siang hari, muntah disengaja, keluar mani disengaja, haid, nifas, serta murtad keluar dari Islam.

Itulah syarat dan rukun puasa Ramadan, semoga pada puasa tahun ini kita bisa menunaikan ibadah dengan lebih baik dan khusyuk.

 

 

 

(*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com